Buyer persona adalah informasi singkat mengenai representasi individu target konsumen berdasarkan data dan riset yang mendalam. Dalam industri kecantikan terutama skincare, buyer persona mencakup preferensi produk seperti produk organik atau halal, dan masalah kulit utama yang dihadapi; apakah jerawat atau anti penuaan. Lalu, bagaimana menyusun contoh buyer persona skincare untuk bisnis?
Table of Contents
ToggleApa itu Buyer Persona?
Buyer persona adalah deskripsi tentang representasi pelanggan atau prospek perusahaan secara detail. Persona ini bersifat semi-fiktif namun sumber informasi tetap berasal dari data riil dan penelitian di lapangan yang mendalam.
Dalam Journal of Marketing and Consumer Research, berikut elemen-elemen yang diperlukan dalam menyusun contoh buyer persona skincare.
- Identitas pelanggan yang mencakup nama pribadi, rentang usia, jenis kelamin, pendidikan atau status pekerjaan.
- Tingkah laku pelanggan yang meliputi hobi, makanan atau minuman favorit, dan akun media sosial.
- Kebiasaan belanja konsumen.
Dengan menentukan buyer persona skincare yang akurat, perusahaan dapat mengetahui sasaran pelanggan kosmetik yang lebih tersegmentasi dan menetapkan harga sesuai nilai produk.
Langkah-langkah Membuat Buyer Persona untuk Bisnis Skincare
Menciptakan buyer persona di segmen skincare membutuhkan strategi yang cermat dan akurat. Berikut 4 tahapan dalam pembuatan buyer persona skincare yang tepat.
1. Melakukan Penelitian Pasar
Untuk memperoleh informasi pelanggan dalam jumlah yang signifikan, lakukan riset yang menyeluruh. Caranya kumpulkan data kualitatif dan kuantitatif melalui metode wawancara, survei atau focus group discussion.
Data yang dikumpulkan mencakup aspek relevan untuk memahami calon konsumen. Seperti informasi demografis yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat penghasilan, daya beli, dan tempat tinggal. Sebagai contoh, remaja yang mengalami masalah jerawat atau pekerja yang mencari produk anti penuaan.
Lalu, cari tahu interaksi calon pelanggan dengan kompetitor untuk mengidentifikasi ketidakpuasan produk, pelayanan, atau harga jual agar dapat bersaing di pasar.
2. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Untuk memahami kebutuhan pelanggan, identifikasi pain point atau masalah utama yang mereka hadapi dengan menggunakan data dan preferensi konsumen. Riset tren kecantikan juga akan membantu menentukan masalah konsumen dan potensial risiko yang akan dihadapi dalam membangun bisnis skincare.
Dengan informasi ini, perusahaan dapat menyesuaikan produk agar lebih relevan dengan target konsumen dan memenuhi ekspektasi mereka.
3. Menjadikan Merek Skincare Sebagai Solusi
Ada banyak hal yang mendasari keputusan pembelian konsumen, antara lain, harga, ukuran, kualitas, maupun fungsi. Oleh karena itu, perusahaan harus memosisikan sebagai solusi utama kebutuhan konsumen. Contohnya, jika target pasar mengalami masalah jerawat tetapi memiliki anggaran terbatas, tawarkan produk yang mengandung ekstrak yang tumbuh subur di Indonesia seperti lidah buaya, namun menggunakan formulasi lanjutan agar produk lebih menonjol.
4. Menciptakan Buyer Persona Skincare
Langkah terakhir adalah menyusun buyer persona berdasarkan informasi dan data yang sudah dikumpulkan. Tambahkan foto representatif atau cerita naratif untuk membantu visualisasi persona dengan lebih jelas. Buyer persona ini akan membantu menciptakan strategi pemasaran, mengembangkan inovasi produk, dan berkomunikasi dengan target pasar secara lebih efisien dan tepat.
Contoh Buyer Persona Skincare
Berikut ini adalah contoh buyer persona dalam bisnis kecantikan.
- Persona 1 (Acne Fighter)
Informasi Pribadi
- Nama: Chelsea
- Jenis kelamin: Wanita
- Usia: 29 tahun
- Domisili: Bandung
- Status pekerjaan: Staf keuangan
- Penghasilan: Rp8.000.000,00
- Personalitas: Menjalankan gaya hidup sehat dan menyukai belanja online
Pain Points
- Kulit berminyak dan berjerawat
- Stres kerja
- Paparan polusi
Tujuan
- Mencari produk skincare yang efektif untuk mengatasi jerawat tanpa menyebabkan iritasi
- Mencoba produk skincare yang cepat menyerap, baik untuk masalah penyebab radikal bebas atau punya teknologi perlindungan UV
Berdasarkan contoh di atas, perusahaan dapat menawarkan paket acne series, seperti produk cleanser, toner, dan serum yang mengandung bahan salicylic acid atau tea tree oil.
- Personal 2 (Anti-Aging Enthusiast)
Informasi Pribadi
- Nama: Novi
- Jenis kelamin: Wanita
- Usia: 40 tahun
- Domisili: Bekasi
- Status pekerjaan: Pegawai Negeri Sipil
- Penghasilan: Rp10.000.000,00
- Personalitas:
Pain Points
- Mulai terlihat tanda-tanda penuaan seperti flek hitam serta kerutan di sekitar mata dan mulut
- Menghindari perawatan yang mahal di klinik kecantikan
Tujuan
- Mencari produk skincare yang bisa memperlambat penuaan dan menjaga elastisitas kulit
- Mencoba produk premium dengan bahan aktif yang berkualitas namun harga relatif murah
Berdasarkan contoh di atas, perusahaan dapat menawarkan serum anti-aging, eye cream, krim malam, dan pelembap dengan kandungan vitamin E, peptide, atau ceramide.
Kembangkan Skincare Merek Sendiri di Indocare B2B!
Meningkatkan relevansi buyer persona dalam skincare sangat penting untuk menciptakan strategi pemasaran dan pengembangan produk yang efektif. Untuk menunjang keberhasilan bisnis, kualitas produk juga tidak kalah penting. Kini telah banyak perusahaan manufaktur dengan layanan maklon yang dapat mengembangkan produk kecantikan seperti skincare.
Indocare B2B memberikan layanan maklon mutakhir sejak 1988 untuk mendukung contoh buyer persona skincare yang tepat sasaran. Dengan bahan baku pilihan dan proses maklon terstandarisasi BPOM, Smartpreneur dapat memiliki produk skincare yang aman dan memenuhi ekspektasi konsumen.