Dalam proses pembuatan skincare, fungsi methylisothiazolinone diperlukan untuk memastikan bahwa produk tersebut awet dan tahan lama. Penggunaan methylisothiazolinone diperbolehkan selama tidak melebihi batas aman yang ditetapkan.
Sebagai Smartpreneur, hal ini sangat penting dipahami agar produk yang dihasilkan dapat digunakan secara aman oleh konsumen. Supaya lebih jelas, berikut uraian singkat mengenai methylisothiazolinone.
Table of Contents
ToggleApa Itu Methylisothiazolinone?
Methylisothiazolinone (MIT) adalah bahan pengawet yang aktif terhadap ragi, bakteri, dan jamur yang biasa digunakan dalam pembuatan kosmetik cair, produk perawatan pribadi, dan pembersih yang dijual di pasaran.
Methylisothiazolinone berasal dari reaksi kimia antara chloromethylisothiazolinone dan metilamin. Dalam bentuk mentahnya, methylisothiazolinone berupa padatan putih dengan rumus kimia C4H5NOS. Bahan tersebut kemudian dimurnikan sehingga dapat digunakan dengan aman untuk kebutuhan industri.
Senyawa organik heterosiklik ini berbentuk cairan bening tidak berwarna. Baunya ringan dan larut sempurna dalam air. Methylisothiazolinone juga larut dalam asetonitril, metanol, heksana, dan sedikit larut dalam xilena.
Fungsi Methylisothiazolinone
Pada dasarnya, fungsi methylisothiazolinone adalah untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Dalam proses produksi, methylisothiazolinone juga memiliki fungsi lain:
- Dalam pembuatan produk perawatan kulit, methylisothiazolinone berfungsi untuk mencegah kontaminasi jamur dan bakteri. Sifat antimikroba yang terkandung di dalamnya dapat meningkatkan umur simpan losion, krim, dan pembersih serta memastikan keamanan dan efikasi produk bagi pengguna.
- Dalam pembuatan kosmetik atau riasan dekoratif, methylisothiazolinone berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroba, menjaga mutu formulasi, dan meningkatkan kesegaran produk, seperti eyeshadow, blush on, bedak, dan produk bibir agar aman digunakan oleh konsumen.
Amankah Penggunaan Methylisothiazolinone?
Untuk memastikan keamanan produk, penggunaan methylisothiazolinone harus melalui serangkaian uji tempel. Methylisothiazolinone boleh digunakan sebagai bahan campuran produk perawatan kulit maupun kosmetik dengan kadar maksimal 0,1%.
Penggunaan methylisothiazolinone dalam konsentrasi tinggi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan dermatitis kontak, alergi parah, iritasi, luka bakar, dan sensitivitas kulit, seperti munculnya ruam merah.
Methylchloroisothiazolinone tidak terdaftar sebagai karsinogen oleh International Agency for Research on Cancer (IARC). Artinya, bahan ini aman digunakan selama dalam batas kadar rendah yang telah ditetapkan.
Alternatif Pengganti Methylisothiazolinone
Meski methylisothiazolinone tergolong aman untuk digunakan, cukup banyak produk skincare yang tak lagi menggunakannya. Penggunaan methylisothiazolinone telah digantikan dengan bahan lain yang lebih minim risiko, seperti misalnya sorbic acid, sodium benzoate, dan phenoxyethanol.
Sorbic acid atau asam sorbat merupakan pengawet sintetis yang aman digunakan untuk kebutuhan industri kosmetik lantaran terbuat dari abu gunung. Sodium benzoate juga sering digunakan sebagai pengawet kosmetik, skincare, dan produk perawatan rambut. Bahan ini berasal dari garam asam benzoat yang aman digunakan dan minim efek samping.
Phenoxyethanol merupakan pengawet sintetis yang sering digunakan dalam produk pembuatan kosmetik. Lantaran bekerja dalam kadar pH maksimum 1%, phenoxyethanol memiliki sifat yang stabil dan spektrum luas terhadap patogen.
Apa Saja Produk Methylisothiazolinone?
Mengingat sifatnya yang baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri, masih banyak segmen yang memanfaatkan fungsi methylisothiazolinone untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan produknya. Beberapa produk methylisothiazolinone tersebut, antara lain:
- Skincare dan kosmetik: methylisothiazolinone digunakan sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan kontaminasi mikroba. Produk perawatan kulit dan kosmetik yang menggunakan methylisothiazolinone, antara lain krim wajah, gel mandi, produk tata rias, pembersih wajah, sampo, cat kuku, dan lainnya.
- Produk kebersihan mulut: methylisothiazolinone juga digunakan sebagai bakterisida sekaligus pengawet yang efektif mencegah bakteri berkembang biak. Produk kebersihan mulut yang menggunakan methylisothiazolinone, antara lain pasta gigi, obat kumur, semprotan mulut, dan produk sejenis lainnya.
- Parfum dan essence: methylisothiazolinone umum digunakan dalam pembuatan parfum dan produk essence. Methylisothiazolinone berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme sehingga dapat meningkatkan umur simpan dan masa pemakaian produk.
- Produk ibu dan bayi: methylisothiazolinone dapat mencegah pertumbuhan bakteri serta infeksi pada produk ibu dan bayi, seperti sampo bayi, tisu bayi, dan sabun cair bayi.
Selain produk di atas, methylisothiazolinone juga dimanfaatkan sebagai bahan pelapis pada industri rumah tangga, pengawet dan pelindung pembusukan pada industri pengolahan kayu, menjaga pertumbuhan mikroba dan jamur pada pengolahan tekstil, serta menjaga kualitas produk dan mencegah pertumbuhan bakteri pada industri pembuatan produk deterjen dan pembersih.
Berbekal informasi tersebut, setiap pebisnis akan lebih memperhatikan batas aman penggunaan methylisothiazolinone dalam produknya. Mengingat bisnis skincare dan perawatan tubuh tengah berkembang pesat, sekarang Smartpreneur bisa mengembangkan produk kecantikan dan perawatan bersama maklon Indocare B2B, dengan formula yang terstandardisasi.
Dapatkan juga dukungan dari R&D komprehensif dan proses pengembangan yang telah teruji oleh BPOM dan Halal Indonesia.
Ditinjau oleh dr. Raissa Aprilia