Menjelang akhir tahun 2024, popularitas skincare semakin meroket seiring dengan permintaan pasar yang terus melonjak. Statista memperkirakan total pendapatan industri kecantikan tahun ini akan mencapai 43 triliun rupiah. Kondisi ini membuat berbagai pihak mulai menerka perkiraan tren skincare 2025.
Perkembangan industri kecantikan yang begitu cepat mendorong produsen skincare berlomba menciptakan formula terbaru, tentunya dengan tetap mempertimbangkan selera konsumen. Smartpreneur dituntut untuk segera mendeteksi tren skincare yang akan melejit pada tahun 2025.
Table of Contents
Toggle5 Kandungan Aktif Skincare yang Diprediksi Tren di 2025
Kini, konsumen semakin cerdas dan selektif memilih kandungan dalam produk skincare. Berikut lima kandungan aktif dalam skincare yang diprediksi akan viral tahun depan.
1. Centella Asiatica
Sebelum populer sebagai bahan aktif skincare, masyarakat Tiongkok sudah lebih dulu memanfaatkan Centella asiatica atau cica sebagai bahan pokok pengobatan tradisional. Cica semakin populer lantaran banyak diformulasikan dalam produk skincare di Korea Selatan.
Penelitian membuktikan Centella asiatica mampu menjaga kelembapan kulit, memperbaiki skin barrier, serta mengurangi peradangan dan kemerahan pada kulit. Meroketnya produk K-beauty membuat cica ikut viral. Sepanjang tahun 2024, skincare yang mengandung cica memiliki permintaan pasar yang tinggi.
Pencarian terhadap bahan aktif cica sendiri meningkat hingga 232%. Kondisi ini membuat para ahli kecantikan memprediksi Centella asiatica akan tetap memiliki banyak peminat tahun depan.
2. Neuropeptides
Kemudahan akses informasi membuat konsumen kini menuntut efektivitas kandungan dalam produk skincare. Laporan dari McKinsey menyatakan bahwa tuntutan ini mendorong Smartpreneur dan produsen skincare untuk terus menciptakan produk yang inovatif dan tetap efektif.
McKinsey menyebut neuropeptides sebagai kandungan inovatif yang sedang tren dan akan terus tumbuh selama beberapa tahun ke depan. Argumen ini juga didukung oleh pernyataan dermatologis bahwa neuropeptides memiliki kemampuan unik untuk berinteraksi dengan sel kulit.
Kemampuan tersebut membuat neuropeptides mampu menawarkan segudang manfaat, terutama meningkatkan kesehatan dan fungsi kulit, mendorong produksi kolagen, dan mempertahankan kelembapan kulit.
Mengombinasikan neuropeptides dengan kandungan aktif lain yang menghidrasi kulit, seperti hyaluronic acid atau glycerin, dalam bentuk serum akan membuatnya berfungsi semakin efektif.
3. Kojic Acid
Kojic acid terkenal sebagai kandungan alternatif untuk mencerahkan kulit. Minat konsumen terhadap kandungan ini melonjak pesat. Data pencarian Google terhadap kojic acid meningkat hingga 400% selama lima tahun terakhir.
Kojic acid berperan meredakan kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari dan menyamarkan bintik hitam. Kemampuan kojic acid membuatnya diprediksi akan menjadi kandungan aktif yang populer untuk melawan hiperpigmentasi.
4. Vegan Collagen
Kolagen akan selalu menjadi kandungan yang paling berpengaruh dalam dunia kecantikan berkat efektivitasnya dalam mengencangkan kulit dan mencegah penuaan. Terdapat beragam produk yang mengandung kolagen, seperti suplemen, minuman, dan skincare.
Pada tahun 2025 mendatang akan muncul variasi terbaru dari kolagen yang diprediksi menjadi tren, yaitu vegan collagen. Sesuai dengan namanya, vegan collagen akan memanfaatkan sumber daya nabati sebagai bahan utamanya.
Para ahli kecantikan memprediksi vegan collagen akan menduduki tren skincare 2025 berkat peralihan preferensi konsumen dari produk kimia ke bahan organik beberapa tahun terakhir.
5. Alkyl Polyglycosides
Generasi Alpha yang lahir mulai tahun 2010 nantinya akan menjadi representasi konsumen di masa depan. Oleh sebab itu, industri skincare perlu mulai mempertimbangkan selera gen Alpha yang mengutamakan keberlanjutan.
Produk skincare yang berkelanjutan bersifat ramah lingkungan dan proses pembuatannya tidak merusak alam. Alkyl polyglycosides (APG) merupakan bahan aktif yang sesuai dengan preferensi konsumen bergaya hidup ramah lingkungan, termasuk gen Alpha.
APG ialah zat aktif non-sulfat yang bersumber dari energi terbarukan seperti jagung, kentang, atau gandum. Kandungan ini mampu terurai secara alami dalam waktu singkat. APG cocok sebagai formula pembersih wajah karena mampu menghasilkan busa yang lembut dan membersihkan kulit tanpa rasa kering.
Ikuti Tren Skincare 2025 untuk Kuasai Target Pasar
Smartpreneur wajib mengikuti perkembangan tren agar dapat bersaing di tengah industri skincare yang kompetitif. Manfaatkan prediksi tren skincare 2025 di atas sebagai referensi untuk segera mempersiapkan produk inovatif menggunakan formula bahan aktif yang sedang naik daun.
Kaitannya dengan pengembangan formula, Smartpreneur bisa mempercayakannya pada Indocare B2B. Perusahaan maklon skincare ini memiliki tim R&D yang selalu update dengan tren bahan dan formula skincare terbaru dari dalam maupun luar negeri.
Indocare B2B berkomitmen menghasilkan produk skincare berkualitas tinggi dan aman bagi kesehatan sesuai standar BPOM serta terjamin halal oleh BPJPH. Sebagai layanan manufaktur profesional, Indocare B2B memastikan semua produk akan selesai sesuai jadwal dengan spesifikasi produk yang unggul. Hubungi Indocare B2B sekarang untuk ciptakan inovasi formula skincare paling mutakhir agar Smartpreneur bisa meluncurkan produk baru di awal tahun nanti.
Ditinjau oleh:
dr. Grishya Nanda Suryaratna
dr. Oscar Wiradi Putera