Kondisi persaingan pasar produk personal care yang ketat, mendorong setiap perusahaan untuk melakukan inovasi dan membuat produk baru yang diinginkan konsumen. Tapi sebelum perusahaan memulai proses produksi kosmetik, ada enam langkah penting yang sebaiknya dilakukan. Apa saja?
Jika ingin memiliki produk baru, namun tidak mau menjalani segala kerepotan dalam melakukan 6 langkah ini, Anda dapat bekerjasama dengan maklon one stop solution berpengalaman seperti Indocare B2B. Maklon one stop solution dapat membantu Anda dari mulai urusan pengembangan produk, memproduksi produk secara massal, hingga legalisasi produk.
Anda ragu? Diskusikan dengan kami, masalah-masalah seputar maklon. Ketik pertanyaan pada form hijau di sebelah kanan layar, dan kami akan membantu Anda secepatnya.
Table of Contents
Toggle6 Langkah Penting Sebelum Produksi Kosmetik
Untuk meluncurkan produk baru ke pasar, produsen biasanya melakukan proses pengembangan produk baru. Proses ini harus disesuaikan dengan evolusi pasar dengan menggunakan teknologi yang bisa digunakan. Berikut 6 langkah penting dalam proses pengembangan kosmetik baru sebelum melakukan produksi kosmetik.
1. Membuat marketing brief
Kunci untuk proses pengembangan produk baru adalah membuat marketing brief sebagai titik awal setiap project. Semakin detail isi dari marketing brief, maka akan semakin mudah untuk diterapkan.
Marketing brief meliputi persyaratan kemasan dan persyaratan produk, yang mengatur kategori produk, fungsi yang diinginkan, warna, aroma, tekstur, ukuran, dan lainnya. Marketing brief akan dikirim ke divisi-divisi terkait untuk memulai proses pengembangan produk.
Contohnya divisi research and development akan menggunakan marketing brief untuk menciptakan formula dan prototipe produk, dan tim kreatif akan memilih kemasan produk berdasarkan persyaratan di dalam marketing brief.
2. Formulasi produk
Para ahli akan membuat formulasi produk kosmetik berdasarkan dari marketing brief. Beberapa prototipe produk akan diciptakan sebagai perbandingan. Tim akan mengevaluasi hal-hal seperti reaksi kimia, biaya, hingga konsentrasi formula.
3. Bahan baku produk dan kemasan
Setelah formulasi produk sudah ditentukan, tim akan mulai memilih bahan baku dan suplier kemasan. Tim akan menganalisa kembali kualitas, biaya, dan fungsi sebagai penilaian terakhir. Segera setelah bahan baku disetujui, formulasi produk akan diselesaikan dan tim akan menciptakan prototipe produk.
4. Desain artwork kemasan
Tim desain akan mendesain kemasan luar produk. Hal ini penting, sebab yang dilihat pertama kali oleh konsumen adalah kemasan luar produk. Teks, warna, grafis, dan komponen desain lain dari kemasan luar harus dipilih dengan cermat sesuai persyaratan marketing brief.
5. Kualitas dan kesesuaian dengan peraturan
Sebelum diproduksi dan diluncurkan, sebuah produk harus aman digunakan dan memenuhi aturan agar bisa dipasarkan. Beberapa uji kualitas harus dijalani seperti, mikrobiologi, toksikologi. Uji stabilitas juga harus dijalani untuk membuktikan keamanan produk ketika digunakan.
6. Penilaian final produk
Prototipe terakhir produk akan direview untuk menjamin kesesuaiannya dengan marketing brief. Jika prototipe produk kosmetik dinyatakan lulus melewati pengujian terakhir, maka proses produksi kosmetik dapat dimulai. Kemudian produk bisa segera dipasarkan.