Alkohol merupakan salah satu komponen yang lazim ditemukan dalam produk skincare. Ini karena ada beberapa fungsi penggunaan alkohol untuk wajah, mulai dari efek astringen hingga sebagai campuran untuk mengoptimalkan fungsi produk. Akan tetapi, campuran alkohol juga bisa mendatangkan risiko tertentu pada kulit.
Table of Contents
TogglePeran Alkohol dalam Skincare
Alkohol untuk wajah dalam produk skincare biasanya diolah khusus agar sesuai dengan tujuan produknya. Salah satu jenis alkohol yang paling umum untuk produk kulit adalah alkohol lemak (fatty alcohol). Mereka merupakan jenis alkohol tinggi molekul yang diolah dari lemak alami seperti minyak tumbuhan.
Alkohol lemak digunakan untuk menciptakan tekstur tertentu dalam produk kulit dan kecantikan. Contohnya adalah tekstur lembut dan tebal dengan kesan melembapkan dalam krim wajah. Alkohol lemak juga membantu menciptakan barrier untuk menjaga kelembapan kulit.
Ada juga alkohol yang memiliki efek astringen atau mengerutkan jaringan. Alkohol ini biasanya ditemukan dalam produk khusus kulit berminyak. Alkohol untuk wajah yang bersifat astringen juga membantu menciptakan tekstur ringan pada wajah serta membantu menyingkirkan bakteri penyebab jerawat.
Contoh alkohol yang bersifat astringen adalah alkohol pelarut, misalnya isopropyl alcohol.
Jenis-jenis Alkohol yang Umum Digunakan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, terdapat dua kategori alkohol yang umum digunakan dalam produk skincare. Berikut ini penjelasannya.
Alkohol Lemak
Alkohol lemak (fatty alcohol) tergolong sebagai alkohol bermolekul tinggi dan diolah dari sumber alami, misalnya minyak sawit atau tumbuhan lain. Contohnya adalah cetearyl alcohol, stearyl alcohol, dan oleyl alcohol.
Alkohol lemak berfungsi sebagai pengemulsi karena komponen molekulnya mampu mengisi ruang-ruang kosong di antara sel kulit. Hasilnya, kulit terasa lebih lembut, mulus, dan lembap.
Alkohol lemak juga membantu menjaga agar komponen air dan minyak dalam skincare bisa menyatu. Dengan begitu, tekstur skincare bisa tetap konsisten dan lembut meski disimpan lama.
Alkohol Pelarut
Alkohol pelarut (solvent alcohol) adalah jenis alkohol yang diformulasikan untuk menyingkirkan produk seperti minyak. Alkohol ini juga cepat menguap sehingga tidak meninggalkan kesan lembap di kulit. Contoh solvent alcohol dalam skincare, yakni isopropyl alcohol.
Isopropyl alcohol juga sering disamakan dengan alkohol denat (denatured alcohol), yaitu etanol yang ditambahkan bahan aditif lain agar tidak bisa dikonsumsi. Alkohol denaturasi ditemukan dalam berbagai produk, mulai dari pembersih rumah tangga, cairan antiseptik, hand sanitizer, hingga kosmetik.
Alkohol denat atau disebut juga dengan alkohol denaturasi biasanya ditambahkan ke dalam produk antijerawat. Hal ini karena salah satu fungsinya adalah sebagai pembunuh bakteri.
Fungsi alkohol denaturasi cukup beragam, misalnya sebagai bahan pengurang busa, antibakteri, pelarut, pengecil pori, hingga pengurang minyak wajah. Alkohol denaturasi juga memberi kesan ringan dalam produk seperti toner antijerawat dan pembersih wajah.
Penggunaan Alkohol Menurut BPJH
Bagaimana hukumnya menggunakan alkohol untuk wajah terkait pembuatan produk skincare? Tentu, perdebatan tentang penggunaan alkohol dalam produk kulit selalu ada. Namun, Smartpreneur yang ingin membuat skincare dengan alkohol bisa tenang karena hal tersebut sudah ada ketentuannya.
Menurut Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2018, penggunaan alkohol dalam industri kecantikan seperti produk skincare dan kosmetik sifatnya diperbolehkan. Akan tetapi, alkohol tersebut tidak boleh berasal dari industri minuman keras. Alkohol tersebut juga harus diolah sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan penggunanya.
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengungkapkan hal serupa, terutama ketika merespons berita tentang produk alkohol antiseptik berlogo halal, BPJPH mengungkap bahwa alkohol tersebut berbeda dari minuman. Menurut BPJPH, penggunaan alkohol untuk wajah bersifatnya aman.
Dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 1360 Tahun 2021, terdapat beberapa jenis alkohol yang aman untuk produk kecantikan. Jenis alkohol untuk keperluan tersebut dianggap sebagai produk kimiawi hasil pengolahan bahan alami atau sintetis. Contohnya adalah benzyl alcohol (secara alami berasal dari pati dan ragi) dan cetyl alcohol serta stearyl alcohol (diekstrak dari lemak nabati).
Apakah Produk Skincare Membutuhkan Alkohol?
Risiko alkohol untuk wajah tergantung pada banyak hal, seperti jenis alkohol, komposisi, serta jenis kulit pemakai produknya.
Menggunakan produk dengan kandungan astringen tinggi, misalnya, bisa berdampak pada gangguan seperti kulit kering. Pemilik kulit berjerawat juga bisa mengalami iritasi yang lebih parah, kemerahan, bahkan pengelupasan ketika menggunakan produk dengan alkohol astringen. Hal serupa juga bisa dialami pemilik kondisi kulit seperti eksim dan rosacea.
Akan tetapi, konsumen produk skincare tidak bisa lepas sepenuhnya dari kandungan alkohol. Misalnya, menurut standar US Food and Drug Administration (FDA), label “alcohol-free” hanya berarti bebas etil alkohol. Hal ini karena alkohol untuk produk kulit sebenarnya cukup kompleks dan banyak jenisnya.
Jika Smartpreneur menyingkirkan alkohol dari produk, maka pengguna kemungkinan juga tidak bisa mendapat manfaat skincare sepenuhnya. Alkohol untuk wajah dalam skincare memiliki banyak fungsi vital, termasuk membantu penyerapan bahan aktif ke dalam pori. Yang penting adalah memilih jenis alkohol yang memang cocok untuk jenis kulit pengguna produk tersebut.
Alkohol untuk wajah merupakan bahan penting dalam berbagai produk skincare. Pastikan Smartpreneur mengetahui jenis-jenisnya dan jalin kemitraan dengan Indocare B2B demi membuat produk yang aman dan cocok untuk para konsumen.
Ditinjau oleh dr. Raissa Aprilia
[vc_btn title=”Konsultasi Sekarang” style=”3d” color=”green” size=”lg” align=”center” css_animation=”left-to-right” link=”url:http%3A%2F%2Findocareb2b.com%2Fcontact-us||target:%20_blank|”]