Manfaat Mugwort dan Tren Pasarnya untuk Bisnis Skincare

Manfaat Mugwort dan Tren Pasarnya untuk Bisnis Skincare

Tren kecantikan kini semakin berfokus pada penggunaan bahan alami seperti mugwort, sejalan dengan semakin populernya prinsip “Less is More” yang mendorong konsumen untuk memahami manfaatnya bagi kesehatan kulit. Orang-orang pada abad pertengahan menyebut mugwort sebagai “Ibunya tanaman herbal”. Manfaat mugwort yang melimpah membuat tanaman herbal ini banyak diminati, termasuk oleh para pemilik bisnis skincare.

Mugwort: Bahan Alami yang Sedang Naik Daun 

Mugwort (Artemisia vulgaris) adalah tanaman gulma yang banyak tumbuh di Asia, Afrika Utara, Alaska, dan Eropa. Tanaman ini tumbuh dengan baik di tanah yang lembap di ketinggian hingga 3.000 mdpl. Tingginya mencapai 160 cm dengan daun berbulu halus dan bunga berukuran kecil.

Manfaat mugwort sangat melimpah, mulai dari sebagai bahan masakan, bumbu penyedap, teh, obat tradisional, hingga perawatan kulit. Bagian batang, daun, sampai bunganya juga berguna dalam pembuatan minyak esensial yang mengandung antioksidan, antibakteri, dan antijamur.

Zaman dahulu, tentara Romawi memasukkan tanaman ini ke dalam sandal untuk mengatasi kelelahan dan mengusir serangga. Pengobatan tradisional Tiongkok memanfaatkan bahan kimia artemisinin dalam tanaman ini untuk melancarkan menstruasi dan menginduksi persalinan. Mugwort juga dapat mengoptimalkan efek akupunktur dalam terapi Moksibusi.

Manfaat Mugwort untuk Kulit

Selain manfaat dalam pengobatan tradisional, mugwort juga menawarkan sejumlah manfaat unik bagi perawatan kulit.

1. Mengobati Eksim dan Iritasi Kulit

Efek antiinflamasi dan menenangkan dalam mugwort dapat digunakan secara topikal untuk mengurangi iritasi kulit, eksim, psoriasis, kemerahan, peradangan, dan gigitan serangga. Umumnya, jenis produk perawatan kulit dengan kandungan mugwort meliputi krim, losion, salep, sabun, hingga yang berbasis minyak. 

2. Mengatasi Jerawat

Mugwort mengandung bahan aktif flavonoid yang efektif memerangi bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus aureus.

3. Memperkuat Skin Barrier

Zat triterpenoid dalam mugwort dapat memperkuat lapisan lipid antar sel. Skin barrier yang kuat dapat meminimalkan masalah kulit seperti kering, iritasi, jerawat, dan infeksi. Di samping itu, efek lembapnya dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan ultraviolet dan mencegah penuaan dini.

Setiap konsumen memiliki tingkat toleransi dan kecocokan yang berbeda. Memahami manfaat mugwort dan berdiskusi dengan profesional sangat diperlukan untuk menjawab permasalahan kulit target pasar melalui formulasi skincare yang efektif dan aman.

Tren Pasar dan Peluang Bisnis Produk Berbasis Mugwort

Produk berbasis mugwort telah terkenal di industri kecantikan Korea Selatan, dan hampir semua merek perawatan kulit menggunakannya sebagai bahan utamanya. Tren ini juga telah merambah ke pasar Indonesia. Sudah muncul beberapa merek besar yang meluncurkan masker mugwort secara serentak.

Nilai pasar global untuk produk skincare alami dan organik mencapai sekitar 103,6 triliun rupiah pada 2021, dengan proyeksi pertumbuhan tahunan mencapai 6,6% sepanjang periode 2022 hingga 2030.

Sebuah data juga menunjukkan peningkatan pencarian terkait mugwort lebih dari 300% sejak 2019 hingga Januari 2024, mencerminkan tren pasar yang berkembang pesat untuk bahan ini. 

Mugwort kini diakui sebagai formula khusus untuk menenangkan kulit iritasi dan sensitif, sehingga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di sektor skincare. Para formulator dan Smartpreneur dapat memanfaatkan peluang ini dengan merancang produk yang aman dan efektif untuk kulit sensitif dan berjerawat. Mugwort dapat dikombinasikan dengan bahan lain, seperti hyaluronic acid, untuk memperkuat efikasi produk dalam perawatan kulit.

Berdasarkan data penelitian Beauty Journal, konsumen skincare seringkali berhadapan dengan permasalahan kulit kusam (61%), bekas jerawat (47%), dan pori-pori besar (39%).

Tiga gejala kulit sensitif yang paling sering konsumen alami, yaitu jerawat (37%), kering (36%), dan iritasi (26%). Kemudian, jenis kulit masyarakat Indonesia paling banyak yaitu kombinasi (39%) dan berminyak (30%). Informasi tersebut mendukung perkembangan skincare berbasis mugwort di Indonesia.

Hingga saat ini, belum banyak merek yang mengeluarkan produk berbasis mugwort selain dalam bentuk masker. Jika menilik penggunaan skincare mugwort di Korea Selatan, Smartpreneur dapat mengembangkan produk toner, essence, serum, dan sheet mask.

Bagaimana Indocare B2B Mewujudkan Produk Skincare Berbasis Mugwort?

Semakin melek pengetahuan para konsumen, semakin banyak pula yang sadar akan pentingnya memilih kandungan skincare yang tepat. Dengan mengetahui manfaat mugwort dan tren pasar terkini, peluang bisnis skincare topikal untuk meredakan peradangan pada kulit semakin terbuka lebar.

Smartpreneur dapat berdiskusi dan bekerja sama dengan Indocare B2B untuk mengembangkan produk skincare dengan manfaat spesifik. Sebagai maklon skincare yang telah beroperasi sejak tahun 1988, Indocare B2B memiliki pengalaman panjang di industri kecantikan. Indocare B2B selalu mengedepankan kualitas dan inovasi dalam setiap produknya. 

 

Ditinjau oleh dr. Grishya Nanda Suryaratna

Konsultasi dan Diskusikan Konsep Anda
Bersama Indocare B2B

Share the Post:

Sertifikasi dan Penghargaan Jaminan Mutu

Logo ISO
UKAS Quality Management Certification
good corporate governance award 2010 logos
good manufacturing practice certification
logo cara pembuatan kosmetik yang baik
Logo halal