Sodium Cocoyl Isethionate (SCI) adalah bahan aktif yang semakin populer karena dapat membersihkan dengan lembut dan tanpa iritasi. SCI juga dikenal sebagai surfaktan biodegradable, yang membuatnya semakin diminati terutama di tengah tren produk ramah lingkungan belakangan.
Terkenal dengan kualitasnya, saat ini mulai banyak produk skincare yang berasal dari formulasi bahan SCI. Oleh karena itu penting sebagai seorang Smartpreneur untuk memahami tren, manfaat, dan tantangan dalam formulasi SCI karena akan membantu menciptakan produk yang efektif dan aman bagi konsumen.
Table of Contents
ToggleMengenal Sodium Cocoyl Isethionate
Sodium Cocoyl Isethionate (SCI) merupakan surfaktan yang berasal dari minyak kelapa dan terkenal karena kelembutannya dalam formulasi produk pembersih. Surfaktan lebih dikenal dengan senyawa yang dapat menurunkan ketegangan permukaan antara dua cairan atau antara cairan dan padatan, yang memungkinkan dua bahan yang biasanya tidak tercampur (seperti minyak dan air) menjadi lebih mudah tercampur sehingga mudah dibilas dengan air.
Popularitas SCI terus meningkat karena kemampuan untuk menghasilkan busa lembut yang efektif mengangkat kotoran, tanpa menyebabkan kulit kering atau iritasi. Dengan karakteristik yang lebih lembut daripada surfaktan konvensional, SCI menjadi pilihan utama dalam pengembangan berbagai produk pembersih wajah, skincare, sabun, hingga sampo.
Manfaat Sodium Cocoyl Isethionate
SCI menawarkan banyak manfaat yang membuatnya ideal untuk berbagai produk skincare. Tidak hanya membersihkan dengan efektif ramah lingkungan, SCI juga mampu menjaga kelembapan kulit, sehingga menjadikannya pilihan ideal untuk semua jenis kulit.
1. Membersihkan Wajah
SCI banyak digunakan dalam produk skincare, terutama pembersih wajah, karena mampu mengangkat kotoran dan minyak secara efektif. Penggunaan produk SCI (Sodium Cocoyl Isethionate) untuk wajah memberikan pembersihan mendalam, tanpa mengganggu skin barrier atau menghilangkan minyak alami kulit. Karakteristik SCI yang lembut di kulit, menjadikannya aman untuk kulit sensitif.
2. Menghidrasi Kulit
SCI terkenal sebagai surfaktan yang tidak hanya membersihkan, tetapi juga menjaga kelembapan alami kulit. Berbeda dengan surfaktan keras yang sering membuat kulit kering, SCI memberikan hasil yang lembut dan menjaga kulit tetap terhidrasi setelah pemakaian.
Karena kemampuan SCI mempertahankan kelembapan, bahan ini sering dipilih untuk produk pembersih khusus kulit kering dan sensitif.
3. Ramah Lingkungan
Sodium Cocoyl Isethionate (SCI) bersifat biodegradable atau mudah terurai karena berasal dari minyak kelapa. Karakteristik ini menjadikan SCI pilihan yang ramah lingkungan daripada surfaktan lain, seperti Sodium Lauryl Sulfate (SLS) dan Sodium Laureth Sulfate (SLES).
Faktor inilah yang membuat SCI unggul dalam industri kecantikan yang fokus pada keberlanjutan.
4. Cocok untuk Semua Tipe Kulit
Salah satu keunggulan SCI adalah karakteristiknya yang lembut sehingga cocok untuk semua jenis kulit. Berbeda dengan SLS atau SLES, SCI jauh lebih aman di kulit dan menjaga keseimbangan kelembapan alami kulit.
Manfaat ini menjadikan SCI ideal untuk penggunaan dalam produk pembersih harian, terutama bagi konsumen yang mencari formula yang aman.
Sodium Cocoyl Isethionate (SCI) vs Sodium Laureth Sulfate (SLES)
Sodium Cocoyl Isethionate (SCI) sering dibandingkan dengan Sodium Laureth Sulfate (SLES), yang merupakan surfaktan umum dalam produk pembersih. Meskipun SLES terkenal menghasilkan lebih banyak busa, SCI menawarkan keunggulan utama dalam hal kelembutan dan keamanan bagi kulit.
Sodium Laureth Sulfate (SLES) terkenal sebagai surfaktan kuat, yang dapat menghilangkan minyak alami kulit dan menyebabkan kulit kering atau iritasi. Sebaliknya, penggunaan produk Sodium Cocoyl Isethionate (SCI) mampu membersihkan tanpa menghilangkan kelembapan kulit, menjadikannya pilihan ideal untuk perawatan kulit yang aman.
Tantangan dalam Memformulasikan Sodium Cocoyl Isethionate (SCI)
Menurut Cognitive Market Research, pasar SCI diperkirakan mencapai 218,2 juta dolar AS atau 3,5 triliun rupiah pada tahun 2024, dengan CAGR 6,20% hingga 2031. Pertumbuhan ini berkaitan dengan meningkatnya permintaan akan surfaktan yang lembut dan ramah lingkungan.
Meski tampak potensial, tetapi terdapat tantangan jika ingin melakukan formulasi produk dengan SCI, antara lain:
- Kelarutan rendah dalam air dingin
- Harga lebih tinggi dibanding jenis surfaktan lain
- Perlu penyesuaian pH jika ingin diformulasikan dengan bahan lain
- Pencampuran dengan bahan pengental atau pelarut tertentu bisa mengurangi efektivitas busanya
Untuk mengatasi tantangan ini, maka perlu melakukan uji coba yang mendalam dengan mencari formulasi bahan yang cocok agar tidak menghilangkan manfaat dari SCI. Seorang Smartpreneur juga perlu memperhatikan efisiensi biaya dengan cara mengombinasikan SCI dengan surfaktan lain yang lebih murah, seperti sodium lauryl sulfoacetate (SLSa) atau coco glucoside. Kombinasi tersebut memungkinkan biaya produksi menjadi lebih minim tanpa mengurangi kelembutan dan kualitas akhir produk.
Kembangkan Produk Kecantikan Merek Sendiri Sekarang!
Sodium Cocoyl Isethionate (SCI) menawarkan solusi pembersihan efektif yang lembut dan menjaga kelembapan kulit, menjadikannya bahan unggulan dalam produk kecantikan. Bahan ini juga ramah lingkungan sehingga menambah nilai bagi Smartpreneur yang ingin menawarkan produk berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
Jika Smartpreneur ingin mengembangkan produk skincare dengan bahan SCI, bermitra dengan maklon skincare Indocare B2B adalah langkah tepat.
Indocare B2B memastikan setiap produk skincare yang dihasilkan memenuhi standar tertinggi dengan sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) dari BPOM, yang menjamin proses produksi aman dan sesuai regulasi.
Dengan sertifikasi ISO 9001:2008, maklon skincare Indocare B2B memastikan kontrol kualitas yang ketat di setiap tahap produksi. Jadi Smartpreneur dapat membuat produk dengan kandungan sodium cocoyl isethionate (SCI) yang berkualitas dan aman karena prosesnya dilakukan oleh ahli.
Ditinjau oleh dr. Grishya Nanda Suryaratna