Kulit yang membengkak dan menghitam di bawah area mata sering dikaitkan dengan kebiasaan begadang di malam hari. Padahal, kondisi yang dikenal sebagai kantung mata ini bisa saja disebabkan karena pertambahan usia dan faktor lainnya. Berikut definisi, faktor penyebab, dan kandungan skincare yang efektif menghilangkan kantung mata.
Table of Contents
TogglePenyebab Kantung Mata
Kantung mata atau adalah pembengkakan ringan di bawah mata yang terkadang disertai perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau menghitam. Penurunan produksi kolagen serta elastin dermis menjadi penyebab kulit pada bawah mata menjadi mengendur. Adapun faktor penyebab munculnya kantung mata, antara lain:
Penuaan dan genetika
Merupakan hal yang umum terjadi jika kantong jaringan dan lemak di area bawah mata mengendur, bergeser, atau kehilangan volume ketika usia terus bertambah. Pada kondisi ini, kulit menjadi lebih tipis dan muncul kerutan sehingga membuat kantung lebih terlihat atau menonjol. Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap kantung mata jika memiliki orang tua atau anggota keluarga dengan masalah yang sama.
Alergi
Alergi dapat menyebabkan salah satu tanda yang disebut allergic shiners, yaitu perubahan area bawah mata menjadi lebih gelap. Inilah yang membuat area bawah mata tampak muncul kantong mata. Tak jarang kondisi ini juga diikuti dengan perubahan warna kulit yang lebih gelap karena kongesti pembuluh darah vena pada reaksi alergi, dan terasa gatal.
Retensi cairan atau diet tinggi garam
Pembengkakan di area bawah mata juga dapat dipicu oleh makanan. Salah satunya yang umum terjadi adalah karena makanan tinggi garam atau natrium. Ketika tubuh mengonsumsi makanan tinggi natrium, ginjal cenderung mempertahankan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di area di sekitar mata, yang menyebabkan pembengkakan atau kantung di bawah mata.
Kurang tidur
Tentu ini adalah penyebab utama yang sering dihadapi oleh mereka yang memiliki kantung mata. Kurang tidur akan mengganggu peredaran darah pada area mata, sehingga menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan di bawah mata.
Posisi tidur yang salah, misalnya tidur miring, juga dapat memicu munculnya kantung mata sebab adanya tekanan yang tidak seimbang di area wajah.
Kondisi medis tertentu
Bengkak di bawah mata juga dapat dipicu oleh infeksi atau masalah kesehatan tertentu, seperti konjungtivitis (mata merah muda), blepharitis (pertumbuhan bakteri berlebih), hingga masalah tiroid.
Kandungan Skincare yang Dapat Menghilangkan Kantung Mata
Umumnya, cara menghilangkan kantung mata dengan kompres dingin. Namun, pada kondisi tertentu mungkin dibutuhkan perawatan dengan produk skincare yang mengandung bahan-bahan berikut ini:
Vitamin C
Vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi kulit dari sinar UV dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Antioksidan terbukti secara klinis dapat meningkatkan pertumbuhan kolagen. Manfaat inilah yang bisa diaplikasikan pada produk eye cream. Tidak hanya melindungi dari paparan sinar matahari, vitamin C pada eye cream juga dapat meredakan bengkak, menghaluskan kulit, dan membantu memulihkan kekencangan kulit di area bawah mata.
Kafein
Mengoleskan skincare yang mengandung kafein secara topikal di bawah mata dapat membantu melancarkan sirkulasi pembuluh darah dan mengurangi pembengkakan atau peradangan secara keseluruhan. Dengan demikian, bengkak di area bawah mata dapat mereda secara perlahan.
Hyaluronic Acid
Asam hialuronat atau hyaluronic acid diketahui dapat membantu meningkatkan kelembapan kulit. Dengan menggunakan produk skincare yang mengandung asam hialuronat di sekitar mata, kulit akan menjadi lembap, kerutan semakin berkurang, dan kantung mata hitam tersamarkan.
Vitamin K1
Vitamin K1 merupakan vitamin larut lemak yang dikenal sebagai fitonadione. Vitamin ini bertugas mengaktifkan protein pembekuan darah atau meningkatkan koagulasi. Dengan sifat dan kemampuannya ini, vitamin K ideal digunakan secara topikal untuk mengatasi gangguan kulit yang berkaitan dengan peredaran darah, salah satunya bengkak kantung mata. Selain itu, vitamin K1 juga bermanfaat untuk meningkatkan kekenyalan dan melembutkan kulit di sekitar mata.
Peptida
Peptida merupakan asam amino yang bermanfaat dalam meningkatkan produksi kolagen dan mengatasi kulit yang kendur. Jika skincare mengandung peptida dioleskan di bawah mata, produk ini dapat mengencangkan kulit dan menghilangkan kantung mata kendur.
Arnica
Arnica berasal dari kelopak tanaman arnica montana. Arnica mengandung bahan aktif timol yang terbukti secara klinis dapat melebarkan dan meningkatkan aliran darah. Bahan aktif ini sangat efektif untuk meredakan perubahan warna dan pembengkakan yang disebabkan oleh kantung mata.
Hidrokuinon
Hidrokuinon diketahui dapat mengganggu produksi melanin pada kulit. Oleh karena itu, menggunakan produk skincare yang mengandung melanin dapat membantu mengurangi munculnya kantung hitam atau lingkaran bawah mata. Namun, skincare mengandung hidrokuinon ini sebaiknya dioleskan pada malam hari.
Pengembangan Produk Eye Cream
Industri skincare di Indonesia terus mengalami peningkatan yang pesat. Menurut data Statista, pendapatan pasar untuk produk skincare di Indonesia hingga kuartal pertama tahun 2024 telah mencapai 1,35 miliar dolar AS atau setara dengan 21.6 triliun rupiah. Produk skincare di Indonesia diperkirakan akan mengalami tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,50% (CAGR 2024-2028).
Laju pertumbuhan produk skincare ini tentu mencakup semua produk perawatan dan perlindungan wajah, termasuk eye cream. Dengan laju pertumbuhan yang diperkirakan terus meningkat dari tahun ke tahun, ini menjanjikan peluang bagus bagi Smartpreneur yang ingin mengembangkan bisnis kecantikan dengan mengeluarkan produk eye cream.
Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Anda bisa menggunakan Indocare B2B, mitra berpengalaman dalam membuat produk kecantikan termasuk perawatan mata. Dalam mengembangkan produk eye cream, Indocare B2B menawarkan layanan lengkap yang mencakup formulasi produk, riset dan pengembangan, pengujian klinis, serta proses manufaktur yang terstandardisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Ditinjau oleh dr. Raissa Aprilia