Sebagai industri paling dinamis, kecantikan selalu menghadirkan produk inovatif dengan teknologi baru. Investasi yang tinggi dalam penelitian dan pengembangan (R&D) terus mendorong pertumbuhan pasar dengan adopsi yang semakin luas. Salah satu teknologi yang mulai banyak digunakan ialah mikroenkapsulasi.
Table of Contents
TogglePengertian Mikroenkapsulasi
Salah satu kesulitan dalam pengembangan produk skincare adalah mudahnya produk terdegradasi karena paparan cahaya dan suhu, apalagi di Indonesia yang terpapar sinar matahari sepanjang tahun. Produk yang mudah terdegradasi dapat membuat efikasi produk berkurang, dan menyebabkan iritasi pada pengguna. Karena itu, para peneliti dan pengembang melakukan ratusan uji coba penelitian untuk mengatasi masalah ini sehingga muncullah mikroenkapsulasi.
Mikroenkapsulasi adalah metode turunan dari enkapsulasi, dan fungsi utamanya ialah untuk melindungi, menstabilkan, dan secara bertahap melepaskan bahan aktif ke dalam kulit. Metode ini dilakukan dengan cara mengemas bahan aktif dalam partikel mikroskopis yang kemudian dilapisi matriks pelindung, sehingga produk skincare dapat bertahan lebih lama selama penyimpanan tanpa mengurangi efektivitasnya.
Awalnya teknologi mikroenkapsulasi digunakan di industri farmasi pada tahun 1950-an, dengan tujuan untuk melindungi bahan aktif obat dari degradasi dan agar diserap secara perlahan oleh tubuh. Baru pada tahun 1980-an teknologi ini mulai banyak digunakan di industri kecantikan untuk meningkatkan stabilitas dan efektivitas kandungan seperti retinol dan vitamin C.
Manfaat Mikroenkapsulasi dalam Skincare
Sebagai salah satu metode enkapsulasi, mikroenkapsulasi memiliki manfaat yang serupa dengan enkapsulasi, agar kandungan dan bahan aktif produk tetap terjaga dan benar-benar efektif sampai di kulit. Lebih lanjut, berikut ini beberapa manfaat mikroenkapsulasi dalam produk skincare menurut penelitian.
1. Controlled Release
Manfaat utama mikroenkapsulasi adalah membuat pelepasan bahan aktif dalam produk skincare menjadi lebih lambat. Ketika menggunakan skincare, umumnya bahan aktif langsung diserap oleh kulit dengan cepat, jadi risiko iritasi juga lebih besar. Bahan aktif yang langsung diserap kulit juga akan lebih cepat dibuang sehingga efeknya menjadi tidak maksimal.
Dengan controlled release, skincare dengan mikroenkapsulasi lebih tahan lama di kulit, lebih efektif, dan minim risiko iritasi sehingga cocok untuk semua jenis kulit.
2. Melindungi Bahan Aktif
Bahan aktif dalam produk skincare sangat rentan terkena cahaya, udara, kelembapan, dan suhu tinggi yang dapat menyebabkan degradasi dan manfaatnya jadi berkurang. Dengan mikroenkapsulasi, bahan-bahan ini akan dibungkus dalam matriks pelindung sehingga lebih stabil dan efektivitasnya tetap maksimal.
3. Mengurangi Iritasi
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa mikroenkapsulasi akan membuat penyerapan kandungan menjadi bertahap sehingga kandungan menjadi lebih ramah untuk kulit. Beberapa bahan aktif seperti retinol memiliki risiko iritasi yang tinggi terutama pada kulit sensitif.
Bahan yang tinggi risiko akan dibungkus dalam kapsul mikroskopis sehingga tidak menimbulkan efek kejutan yang dapat merusak skin barrier. Teknologi enkapsulasi ini juga bisa membuat penyebaran bahan menjadi lebih merata sehingga mengurangi risiko over-exposure yang dapat menimbulkan iritasi atau ketidakseimbangan.
4. Meningkatkan Penyerapan Kulit
Mikroenkapsulasi juga membuat bahan aktif dalam skincare lebih mudah diserap oleh kulit karena kapsul atau matriksnya dirancang untuk melebur dengan baik saat diaplikasikan. Lapisan pelindungnya membantu bahan aktif menembus lapisan kulit secara bertahap, sehingga bisa mencapai bagian yang lebih dalam tanpa terbuang percuma di permukaan. Ukuran kapsulnya yang kecil juga membuat bahan menyebar lebih merata di kulit sehingga lebih manfaatnya pun lebih efektif tanpa harus diaplikasikan dalam jumlah banyak.
5. Stabilitas Lebih Baik
Mikroenkapsulasi membantu menjaga skincare tetap stabil dengan melindungi bahan aktif dari paparan udara, cahaya, dan panas yang bisa merusaknya. Dengan cara ini, kandungan dalam produk akan bertahan lebih lama dan tidak mudah berubah warna, tekstur, atau aroma. Hasilnya, skincare bisa bekerja optimal hingga pemakaian terakhir tanpa khawatir manfaatnya berkurang.
Jenis Bahan yang Cocok untuk Mikroenkapsulasi
Tidak semua bahan skincare bisa diintegrasikan dengan metode mikroenkapsulasi sebab dalam prosesnya, pengembangan produk sangat bergantung pada sifat kimia, sifat fisik, kompatibilitas dengan bahan pelapis, dan metode yang digunakan.
Beberapa karakteristik bahan skincare yang cocok atau disarankan menggunakan metode ini adalah:
- rentan terhadap degradasi
- bersifat poten dan berisiko iritasi
- memiliki ukuran molekul yang besar
- memiliki senyawa volatil yang mudah menguap
- bekerja sebagai bahan multi-layer
- digunakan dalam konsentrasi rendah tapi memiliki efek kuat
Sementara bahan skincare yang bisa dikembangakan dengan metode mikroenkapsulasi adalah sebagai berikut.
Vitamin
- Vitamin C (Ascorbic Acid): Mudah teroksidasi cahaya, udara, dan panas. Bermanfaat untuk mencerahkan kulit, merangsang kolagen, dan melawan tanda penuaan.
- Vitamin A (Retinol dan Turunannya): Mudah terurai dalam kondisi tertentu dan bisa menyebabkan iritasi. Berfungsi sebagai anti-aging dengan mempercepat regenerasi sel dan mengurangi kerutan dan hiperpigmentasi.
- Vitamin E (Tocopherol): Antioksidan yang sensitif terhadap oksidasi, sama seperti vitamin sebelumnya. Vitamin ini akan melembapkan kulit, melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas, dan memperkuat skin barrier.
Antioksidan
- Coenzyme Q10 (CoQ10): Memiliki ukuran molekul besar yang sulit menembus kulit. Berguna untuk mengurangi tanda penuaan, meningkatkan elastisitas kulit, dan melindunginya dari kerusakan akibat sinar UV.
- Resveratrol: Rentan terhadap oksidasi. Dikenal sebagai antioksidan kuat yang bisa menenangkan kulit, mengurangi inflamasi, dan melawan efek buruk polusi.
- Ferulic Acid: Sering digunakan dalam kombinasi dengan vitamin C dan E, tetapi juga mudah terdegradasi jika tanpa perlindungan. Asam ini dapat meningkatkan kinerja antioksidan lain dan melindungi kulit dari penuaan dini akibat sinar UV.
Eksfolian
- AHA (Alpha Hydroxy Acid): Seperti glycolic acid dan lactic acid yang dapat mengiritasi jika dilepaskan ke kulit terlalu cepat. AHA bertujuan untuk mengangkat sel kulit mati, melembapkan, dan mencerahkan kulit.
- BHA (Beta Hydroxy Acid): Contohnya salicylic acid yang dapat dienkapsulasi untuk mengurangi iritasi, juga membersihkan pori-pori. Cocok untuk kulit berminyak karena dapat mengontrol sebum dan mengatasi jerawat.
Kembangkan Produk Skincare Merek Sendiri Sekarang!
Mikroenkapsulasi adalah sebuah teknologi baru yang berfungsi untuk membuat produk lebih stabil, berhasil guna, dan pelepasan yang dapat dikendalikan. Oleh karenanya, teknologi ini menjadi solusi yang mulai banyak dicari di Indonesia. Untuk Smartpreneur yang ingin menghadirkan skincare dengan teknologi ini bisa bermitra bersama Indocare B2B.
Sebagai maklon skincare sejak 1988, Indocare B2B selalu berkomitmen dalam kualitas dan keamanan produk, dan terus meneliti setiap tren dan potensi di industri kecantikan. Dengan dedikasi bertahun-tahun, kini Smartpreneur bisa mengembangkan produk skincare dengan teknologi enkapsulasi termasuk mikroenkapsulasi dan nanoenkapsulasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan brand Smartpreneur.
Ditinjau oleh dr. Oscar Wiradi Putera