Less is more mungkin bukan lagi soal arsitektur tapi telah bertransformasi juga sebagai bentuk gaya hidup yang lebih sehat dan sederhana namun efektif, sesuai dengan konsep gaya hidup minimalis. Produk clean beauty merupakan adaptasi dari gerakan clean eating yang fokus pada konsumsi makanan yang lebih alami, segar, dan minim olahan.
Sebagai gerakan progresif dalam mengusung kesehatan dan keberlanjutan yang holistik, clean beauty telah menarik konsumen yang semakin peduli akan kebutuhan kulit mereka juga dampak produk-produk kecantikan pada lingkungan, yang akhirnya bisa dimanfaatkan sebagai salah satu peluang di industri kecantikan. Namun, apakah segmen ini profitabel untuk Smartpreneur?
Table of Contents
ToggleMemahami Clean Beauty
Clean beauty merupakan gaya hidup modern yang mengadopsi prinsip clean eating, yang mengedepankan kesehatan holistik tanpa bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan.
Sebenarnya tidak ada istilah yang ajek terkait clean beauty. Namun, melihat tren penggunaan dan produk-produk dengan klaim “clean”, bisa ditarik kesimpulan bahwa clean beauty adalah penggunaan produk perawatan yang menggunakan bahan-bahan alami yang aman bagi kulit dan lingkungan.
Produk clean beauty sering diasosiasikan dengan produk-produk green, organic, dan natural karena memiliki filosofi yang sama dalam menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Istilah “green” merujuk pada produk yang memiliki dampak minim terhadap lingkungan, “organic” menunjukkan bahwa bahan-bahannya ditanam tanpa pestisida atau bahan kimia sintetis, sementara “natural” menggambarkan penggunaan bahan-bahan alami tanpa tambahan bahan kimia berbahaya.
Produk clean beauty meliputi kosmetik dekoratif, skincare, perawatan rambut, perawatan tubuh, parfum, hingga perawatan kuku. Produk-produk ini menggunakan bahan-bahan yang bebas dari zat kimia berbahaya seperti paraben, sulfat, dan pewarna sintetis.
Karakteristik Produk Clean Beauty
Clean beauty telah menjadi salah satu tren yang ditunggu-tunggu dalam industri kecantikan global, menyebabkan perubahan besar dalam preferensi konsumen dan praktik industri.
Di Indonesia, tren clean beauty juga sedang meningkat pesat, didorong oleh kesadaran konsumen yang semakin besar akan pentingnya kesehatan dan lingkungan. Perubahan nilai-nilai konsumen (consumer values), kekhawatiran terhadap etika produksi, dan tuntutan akan transparansi produsen merupakan beberapa faktor utama yang mendorong perkembangan tren clean beauty, baik secara global maupun di Indonesia.
Namun tren kecantikan ini belum memiliki regulasi yang ajek, baik secara global maupun di Indonesia. Kendati demikian, terdapat beberapa pola khusus yang hanya dimiliki oleh produk-produk clean-beauty.
Berikut ini beberapa kesamaan antara produk-produk tersebut:
Menghindari Bahan-bahan Berbahaya
Salah satu identitas produk clean beauty adalah tidak menggunakan bahan berbahaya yang dapat mengancam kesehatan dan lingkungan. Bahan-bahan tersebut meliputi paraben, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon; sulfat, yang dapat menyebabkan iritasi kulit; ftalat, yang dapat memengaruhi sistem hormonal; serta pewarna dan pewangi sintetis yang bisa menyebabkan reaksi alergi.
Transparansi Label
Selain bahan yang digunakan, produk clean beauty juga menegaskan komitmen mereka terhadap kejujuran, integritas, dan tanggung jawab kepada konsumen dengan transparansi pada label mereka.
Tujuan transparansi ini adalah memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai bahan-bahan yang digunakan, proses produksi, manfaatnya untuk kulit, serta dampaknya terhadap lingkungan.
Fokus pada Bahan Natural
Produk clean selalu mengutamakan pemanfaatan bahan-bahan natural dari alam. Namun tidak semua produk clean beauty mengandung 100% natural. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu merek kosmetik; Ilia, kepada majalah Vogue, clean beauty sangat mungkin mengandung bahan-bahan sintetis, tetapi penelitian dan proses manufakturnya harus tepat sehingga meminimalkan risiko pada kulit.
Penggunaan bahan-bahan natural dan alami akan memperluas jangkauan target konsumen, seperti kulit sensitif, vegan, dan Muslim. Hal ini tentu harus melalui sertifikasi terkait.
Ramah Lingkungan
Sejalan dengan poin di atas, produk clean beauty juga biasanya menggunakan klaim ramah lingkungan. Klaim ini bisa diperoleh melalui proses pengembangan produk yang mengikuti prinsip keberlanjutan, menggunakan material daur ulang atau mudah terurai, dan melakukan pengujian tanpa menggunakan hewan (cruelty-free).
Analisis Pasar Clean Beauty
Diperkirakan nilai pasar global clean beauty pada tahun 2023 mencapai 8,7 miliar dolar AS atau sekitar 139,2 triliun rupiah, dengan proyeksi peningkatan hingga mencapai 624 triliun rupiah pada tahun 2033.
Segmen skincare menjadi yang paling dominan dalam tren ini, diikuti oleh segmen perawatan rambut. Faktor-faktor yang mendukung tren ini adalah kesadaran konsumen, terutama generasi milenial, terhadap pentingnya produk kecantikan alami yang diharapkan ramah lingkungan, etis, dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
Perlu dicatat bahwa nilai CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 16,65% untuk periode 2024-2033 menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi, mengingat persaingan ketat dalam segmen skincare di industri kecantikan.
Di Asia Pasifik, pemain yang akan mendominasi adalah Jepang dan Korea Selatan, dan negara-negara di sekitarnya termasuk Indonesia juga mengambil langkah aktif dalam mengikuti tren ini.
Tantangan Mengembangkan Produk Clean Beauty
Memulai bisnis yang ingin fokus pada kecantikan alami tentu memiliki tantangan yang tidak mudah untuk dilalui. Berikut ini tantangan mengembangan bisnis kecantikan clean beauty.
Pengembangan formulasi yang rumit
Menciptakan produk clean beauty memerlukan formulasi yang teliti dan kompleks. Smartpreneur harus mencari bahan-bahan alami atau berbahan dasar tumbuhan yang efektif dalam memberikan hasil yang diinginkan tanpa menggunakan bahan kimia sintetis yang biasa digunakan dalam produk kecantikan tradisional.
Pengujian bahan
Menilai keamanan dan efektivitas bahan-bahan alami dalam produk clean beauty memerlukan pengujian intensif. Smartpreneur harus memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan tidak hanya aman, tetapi juga efektif dalam memberikan manfaat kepada konsumen sesuai dengan janji produk.
Keterbatasan bahan
Terkadang, ketersediaan bahan-bahan alami atau yang berbahan dasar tumbuhan untuk digunakan dalam produk clean beauty dapat menjadi tantangan. Hal ini akan membatasi pilihan formulasi dan mendorong para Smartpreneur untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna menemukan alternatif yang sesuai.
Komunikasi dan edukasi konsumen
Mengomunikasikan konsep dan mendidik konsumen tentang manfaatnya membutuhkan pendekatan yang tepat. Anda harus menjamin bahwa klaim produk didukung oleh bukti kuat dan transparan agar dapat membangun kepercayaan konsumen.
Regulasi dan sertifikasi
Mengembangkan bisnis perlu mengikuti peraturan dan standar keamanan yang ketat, seperti mendapatkan sertifikasi yang menegaskan klaim, dan hal ini membutuhkan proses yang rumit dan waktu yang panjang, terutama di Indonesia yang belum memiliki regulasi khusus untuk produk clean beauty.
Pengembangan Produk Clean Beauty
Tren clean beauty dalam produk skincare dan personal care telah menjadi fokus utama dalam industri kecantikan, sehingga diperkirakan bahwa segmen kecantikan ini akan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang, seiring dengan kesadaran konsumen yang meningkat akan kesehatan dan keberlanjutan lingkungan.
Konsumen semakin mencari produk skincare dan personal care yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, ramah lingkungan, serta memiliki klaim etis dan moral yang kuat.
Indocare B2B, sebagai maklon skincare sudah beroperasi sejak 1988, memegang peranan penting dalam mendukung para Smartpreneur yang ingin mengembangkan produk clean beauty di Indonesia. Dengan pengalaman panjang di industri kecantikan, Indocare B2B telah terbukti menjadi mitra terpercaya bagi para pengusaha untuk mewujudkan visi dan misi mereka dalam menciptakan produk skincare dan personal care, termasuk produk hair care, body care, hingga parfum yang sesuai dengan tren kecantikan saat ini.
Ditinjau oleh dr. Raissa Aprilia