Fenomena Skincare Etiket Biru

Fenomena Skincare Etiket Biru

Produk skincare etiket biru kini semakin banyak ditemukan di pasaran, terutama melalui platform e-commerce, meskipun seharusnya hanya diperjualbelikan dengan resep dokter. Produk-produk ini sebenarnya berada di bawah pengawasan ketat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), mengingat kandungan bahan aktifnya yang memerlukan kontrol medis.

Fenomena peredaran bebas skincare etiket biru tanpa pengawasan yang memadai mengundang kekhawatiran terkait keamanan penggunaannya. Kondisi ini menjadi pengingat penting bagi pemilik merek untuk memahami regulasi etiket biru dan memastikan kepatuhan produk mereka terhadap aturan, guna melindungi kepercayaan konsumen dan menjaga integritas industri kecantikan.

Tren Etiket Biru dalam Bisnis Skincare

Skincare etiket biru adalah istilah untuk produk perawatan kulit yang mengandung bahan aktif obat keras, yang biasanya hanya dapat diresepkan oleh dokter kulit. Produk beretiket biru dirancang khusus untuk perawatan kondisi kulit yang memerlukan formula intensif, sehingga tidak dapat diatasi dengan produk konvensional. 

Istilah “etiket biru” merujuk pada label yang menunjukkan bahwa produk ini diproduksi dengan pengawasan medis atau dokter profesional, dan tidak dapat diperjualbelikan dengan bebas di pasar. 

BPOM telah memberi peringatan produk skincare beretiket biru yang beredar di pasar secara ilegal tanpa memenuhi regulasi yang berlaku. Pada kuartal pertama 2024, BPOM menemukan lebih dari 51 ribu produk kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan, termasuk skincare beretiket biru.

Skincare Etiket Biru vs Lainnya

Tidak semua produk perawatan kulit dapat menggunakan etiket biru, karena adanya regulasi ketat dan risiko pada penggunaan bahan aktif berbahaya, tanpa pengawasan medis. Berikut adalah perbedaan produk beretiket biru dengan produk perawatan kulit lainnya.

1. Etiket Biru

Skincare etiket biru adalah produk dengan kandungan obat keras dan diperuntukkan untuk penggunaan terbatas, berdasarkan kebutuhan medis pasien. Jadi, tidak semua orang bisa menggunakan produk ini tanpa anjuran dokter, karena risiko efek samping atau komplikasi tertentu.

2. Etiket Putih

Etiket putih adalah etiket yang digunakan untuk obat dalam atau obat yang dikonsumsi melalui saluran pencernaan atau secara oral, seperti sediaan tablet, kapsul, puyer, sirup, sirup tetes (drop), ataupun suspensi. Etiket ini tidak tersedia dalam produk perawatan kulit. 

Tips Mengembangkan Skincare yang Aman di Kulit

Menciptakan produk skincare yang aman dan terpercaya di pasaran membutuhkan perhatian lebih, terutama ketika menyangkut bahan-bahan khusus seperti skincare etiket biru. Sebagai produk yang terdaftar di bawah regulasi ketat, skincare dengan etiket biru diposisikan sebagai produk obat yang penggunaannya harus benar-benar terkontrol dan tidak diperjualbelikan secara bebas. Oleh karena itu, bagi Smartpreneur yang tertarik mengembangkan produk skincare, sangat penting untuk memahami perbedaan dalam jenis bahan dan klasifikasi produk ini.

  1. Pilih Partner Maklon yang Terpercaya dan Berpengalaman
    Langkah pertama yang harus diambil adalah memilih perusahaan manufaktur kontrak (maklon) yang terpercaya, terutama yang memiliki pengalaman dalam menangani produk-produk skincare sesuai regulasi. Sebagai mitra yang akan mendukung keseluruhan proses dari formulasi hingga distribusi, maklon yang tepat akan memastikan bahwa produk memenuhi standar keamanan, dan mematuhi peraturan kesehatan yang berlaku.
  2. Fokus pada Formulasi yang Aman dan Teruji
    Skincare yang aman tidak hanya bebas dari risiko iritasi atau reaksi negatif pada kulit, tetapi juga memenuhi ketentuan regulasi yang mengatur penggunaan bahan aktif tertentu. Formulasi produk harus disesuaikan dengan tujuan penggunaannya, tanpa melanggar batasan legal seperti pada produk etiket biru. Dengan dukungan riset dari maklon berpengalaman, formulasi produk dapat dikembangkan secara optimal tanpa risiko yang tidak diinginkan.
  3. Perhatikan Sertifikasi dan Izin
    Legalitas produk sangatlah penting, terutama bagi produk yang akan beredar di pasaran. Pastikan maklon yang dipilih memiliki sertifikasi yang sesuai, seperti CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik) dan GMP (Good Manufacturing Practice), serta dapat membantu mengurus registrasi ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Dengan memilih partner maklon yang tepat, Smartpreneur dapat mengembangkan produk skincare yang aman dan berkualitas, tanpa mengabaikan pentingnya regulasi.

Kembangkan Brand Skincare Sendiri di Indocare B2B!

Bagi Smartpreneur yang ingin mengembangkan brand skincare dengan kualitas tinggi dan pengawasan ketat, layanan maklon skincare dari Indocare B2B memiliki solusi lengkap. 

Indocare B2B memahami bahwa produk skincare memerlukan kontrol produksi yang ketat sesuai regulasi BPOM, terutama untuk menjaga keamanan dan efektivitas bahan aktifnya. Indocare B2B selalu mengikuti regulasi BPOM dan industri manufaktur, dan tidak pernah melewati satu pun tahap proses manufaktur.

Dengan dukungan penuh dari Indocare B2B, Smartpreneur bisa mengembangkan industri yang lebih aman dan dipercaya oleh konsumen, termasuk mencegah maraknya penggunaan skincare etiket biru melalui produk yang stabil, aman, dan teruji klinis.

 

Ditinjau oleh dr. Grishya Nanda Suryaratna

Konsultasi dan Diskusikan Konsep Anda
Bersama Indocare B2B

Share the Post:

Sertifikasi dan Penghargaan Jaminan Mutu

Logo ISO
UKAS Quality Management Certification
good corporate governance award 2010 logos
good manufacturing practice certification
logo cara pembuatan kosmetik yang baik
Logo halal