Rahasia Mengembangkan Bisnis Skincare Halal dengan Mudah

skincare halal

Jika Anda berniat membangun usaha kosmetik di Indonesia, salah satu sertifikasi yang wajib Anda dapatkan adalah sertifikat Halal MUI yang sekarang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Seberapa penting sebenarnya sertifikasi ini untuk bisnis skincare Halal Anda? Apa manfaat dan sanksinya jika produk skincare Anda tidak mendapatkan sertifikasi ini? Simak selengkapnya di ulasan lengkap berikut ini. 

Artikel ini dipersembahkan oleh Indocare B2B, partner bisnis ratusan Smartpreneur Indonesia dalam menciptakan produk skincare, personal care, dan suplemen kesehatan. Konsultasi hari ini untuk segera produksi sampling produk impian Anda!

Sertifikat Halal

Sertifikat Halal adalah sertifikasi yang menandakan bahwa sebuah produk tidak mengandung atau menggunakan bahan yang diharamkan, serta proses produksi yang harus sesuai dengan kriteria syariat Islam. 

Tidak hanya BPOM, Kementerian Agama menyebutkan bahwa semua produk kosmetik wajib memiliki sertifikat Halal. Regulasi ini berlaku sejak 17 Oktober 2021 menyusul Peraturan Pemerintah (PP) No. 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran Bidang Jaminan Produk Halal. 

Sertifikat Halal menjadi aspek yang sangat vital untuk industri kosmetik dan skincare di Indonesia. Dengan lebih dari 225 juta Muslim, permintaan produk kecantikan bersertifikasi Halal terus meningkat di Indonesia. Melalui sertifikasi ini, produk skincare Anda dapat dipastikan bebas dari bahan dan kandungan yang berbahaya seperti alkohol, produk hewani tertentu, dan impuritas lainnya yang dilarang oleh Islam. 

Selain alasan keagamaan, konsumen lebih memilih skincare Halal karena menyatakan kelayakan dan higienis, dan memastikan bahwa produk sesuai dengan standar kualitas tertinggi. Pun, sertifikat ini bisa menjadi kunci utama agar produk Anda dominan di pasar yang kompetitif yang ingin produk yang aman dan layak sesuai dengan nilai personal konsumen. 

Manfaat Skincare Halal untuk Smartpreneur

Bahkan jika target pasar Anda bukan Muslim, sertifikat Halal juga sangat mampu menarik target pasar yang bukan Muslim karena dianggap lebih aman dan efektif. Kebanyakan konsumen ini berasal dari vegetarian, vegan, dan mereka yang ingin mencari produk ramah lingkungan. Di samping itu, ini 5 keuntungan skincare Halal bagi Smartpreneur. 

  1. Meningkatkan kredibilitas brand: Sertifikat Halal dikenal sebagai standard untuk produk konsumen Muslims. Adanya logo Halal pada kemasan membuka banyak pintu pasar di antara konsumen Muslim dengan mudah, yang punya kecenderungan lebih percaya pada produk yang telah tersertifikasi. 
  2. Mendapatkan kepercayaan konsumen: Proses notifikasi yang dilakukan oleh MUI dan Kementerian Agama melalui BPJPH membutuhkan inspeksi ketat agar sesuai dengan hukum syariat Islam. Tentunya hal ini dapat membantu membangun kepercayaan konsumen dalam keamanan dan kualitas skincare, yang mana juga akan meningkatkan kesetiaan pelanggan. 
  3. Manfaat yang kompetitif: Dengan sertifikat ini, brand Anda jauh lebih “baik” dengan brand yang tidak memiliki sertifikat Halal. Hal ini akan membawa banyak sekali manfaat untuk brand Anda seperti kemudahan strategi pemasaran dan mudah menarik pasar, hingga rendahnya risiko masalah hukum.
  4. Memenuhi aturan pemerintah: Menjadi Smartpreneur, Anda wajib mematuhi segala bentuk regulasi yang berlaku. Meskipun Anda harus rela mengorbankan banyak tenaga dan biaya untuk administratif, langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk skincare Anda aman dan berkualitas tinggi, dan untuk menghindari masalah hukum atau regulasi di masa depan. 
  5. Moralitas: Yang terakhir ialah dapat dianggap sebagai sebuah tanggung jawab karena menunjukkan komitmen terhadap praktik yang etis dan berkelanjutan. Ini akan meningkatkan reputasi dan citra brand di antara target pasar. 

Mengurus Sertifikat Halal untuk Skincare

Per 17 Oktober 2019, kewenangan penanggung jawab sertifikat Halal berpindah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke BPJPH yang berada di bawah Kementerian Agama. Proses notifikasi biasanya memakan waktu 2 minggu, dan diputuskan melalui sidang fatwa Halal yang dilakukan oleh MUI.  

Untuk langkah-langkah mengurus sertifikat Halal, simak artikel yang telah dipublikasikan dengan judul “Sertifikat Halal: Definisi, Cara Daftar, dan Durasi Pengerjaan” berikut. 

Rahasia Mengembangkan Skincare Halal 

Untuk mengembangkan skincare Halal, sertifikasi Halal memang sangat esensial tetapi kunci suksesnya ada di kemudahan memproduksi skincare. Masifnya pertumbuhan produk skincare lokal Halal sangat dipengaruhi oleh perusahaan manufaktur kontrak, atau yang biasa disebut dengan perusahaan maklon. Dengan model B2B, perusahaan maklon adalah pihak yang mampu dan tentunya legal dalam memproduksi produk keinginan Smartpreneur dalam jumlah kecil hingga besar.

Sebagai salah satu perusahaan manufaktur kontrak terbaik dengan portfolio puluhan tahun, Indocare B2B mampu mengembangkan produk skincare Halal dengan proses manufaktur yang disetujui oleh Kementerian Agama dan MUI, sehingga Anda tidak perlu mengurus notifikasi Halal sendiri. Produk yang akan sampai ke tangan Anda adalah finished products dengan logo Halal plus izin edar dari BPOM sehingga bisa langsung memasuki pasar. 

Konsultasi hari ini dengan tim kami untuk membahas formulasi produk skincare impian Anda, atau klik bar hijau di sebelah kanan layar komputer Anda. 

Konsultasi dan Diskusikan Konsep Anda
Bersama Indocare B2B

Share the Post:

Sertifikasi dan Penghargaan Jaminan Mutu

Logo ISO
UKAS Quality Management Certification
good corporate governance award 2010 logos
good manufacturing practice certification
logo cara pembuatan kosmetik yang baik
Logo halal