Probiotik dan prebiotik adalah kandungan yang dikenal bagi kesehatan pencernaan. Perbedaan probiotik dan prebiotik dapat dilihat langsung melalui fungsi dan cara kerja mereka dalam mendukung kesehatan. Probiotik berperan sebagai mikroorganisme yang membantu meningkatkan populasi bakteri baik di usus; sementara prebiotik menyediakan makanan untuk bakteri baik tersebut.
Sayangnya, produk suplemen probiotik dan prebiotik lokal masih terbatas meskipun potensi pasarnya sangat besar. Peluang ini menjadi kesempatan emas untuk mengembangkan produk berbasis kesehatan pencernaan yang inovatif dan berkualitas.
Table of Contents
ToggleApa Itu Probiotik dan Prebiotik?
Meski sering dianggap serupa, probiotik dan prebiotik memiliki peran yang berbeda dalam mendukung kesehatan pencernaan. Probiotik adalah mikroorganisme hidup, seperti bakteri Lactobacillus dan Bifidobacterium, yang memberikan manfaat kesehatan pencernaan.
Bakteri-bakteri baik ini membantu menjaga keseimbangan usus, mencegah pertumbuhan patogen berbahaya, dan berperan dalam peningkatan sistem imun tubuh.
Sedangkan prebiotik adalah serat makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi menjadi nutrisi untuk bakteri baik usus. Contohnya adalah inulin, galakto oligosakarida (GOS), dan frukto oligosakarida (FOS), yang umumnya ada pada bahan alami seperti bawang putih, asparagus, dan pisang.
Kombinasi keduanya dalam bentuk suplemen sinbiotik (suplemen yang mengandung prebiotik dan probiotik), dapat memelihara sistem pencernaan orang yang mengonsumsinya.
3 Perbedaan Probiotik dan Prebiotik
Meski saling melengkapi, probiotik dan prebiotik berbeda dari segi fungsi, sumber, dan cara kerjanya. Memahami perbedaan-perbedaan ini sangat penting untuk menciptakan inovasi suplemen yang efektif dan bernilai tinggi.
1. Fungsi Utama
Perbedaan probiotik dan prebiotik yang pertama terletak pada fungsinya. Probiotik bertugas untuk meningkatkan populasi mikroorganisme baik dalam saluran pencernaan, yang membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus dan melawan patogen.
Prebiotik berfungsi menyediakan nutrisi bagi bakteri baik yang berada dalam usus. Dengan kata lain, prebiotik berperan sebagai sumber pangan yang mendorong pertumbuhan mikroorganisme probiotik agar dapat bekerja lebih optimal.
2. Sumber
Perbedaan probiotik dan prebiotik selanjutnya adalah dari segi sumbernya. Probiotik umumnya ada pada makanan hasil fermentasi seperti yogurt, kefir, tempe, dan kimchi. Makanan ini mengandung mikroba hidup yang langsung masuk ke saluran pencernaan manusia.
Prebiotik berasal dari bahan alami yang mengandung serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh. Contohnya pisang, asparagus, gandum utuh, bawang putih, dan bawang merah. Meskipun bersifat non-digestible, tetapi serat ini sangat bermanfaat bagi mikroorganisme baik di usus besar.
3. Mekanisme Kerja
Perbedaan probiotik dan prebiotik juga terletak pada mekanisme kerjanya. Probiotik bekerja langsung dengan menyeimbangkan mikroflora usus melalui penambahan mikroorganisme baik. Mekanisme ini membantu memperbaiki ekosistem mikrobioma yang terganggu, misalnya akibat konsumsi antibiotik atau pola makan yang buruk.
Prebiotik bekerja tidak langsung, dengan menyediakan asupan nutrisi yang merangsang aktivitas mikroba baik yang ada di saluran pencernaan.
Manfaat Probiotik dan Prebiotik
Kombinasi probiotik dan prebiotik dalam bentuk sinbiotik memberi manfaat yang lebih kuat untuk mendukung kesehatan pencernaan, daripada penggunaannya secara terpisah. Berikut 3 manfaat utama sinbiotik.
1. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Salah satu perbedaan probiotik dan prebiotik adalah fungsinya, di mana probiotik adalah bakteri hidup yang baik untuk usus dan prebiotik mendukung pertumbuhannya. Gabungan keduanya dalam bentuk sinbiotik membantu memperbaiki keseimbangan mikroflora usus, yang sangat penting untuk pencernaan yang sehat.
Misalnya, kombinasi antara Lactobacillus dan Inulin dapat mendukung kesehatan usus yang optimal.
2. Mendukung Sistem Imun dan Pencernaan
Sinbiotik dapat menjaga kesehatan usus dengan menyediakan probiotik yang aktif dan nutrisi yang mendukung pertumbuhannya. Pencernaan yang sehat akan meningkatkan sistem imun, dengan merangsang respon tubuh terhadap infeksi dan menurunkan risiko peradangan.
Dengan demikian, sinbiotik juga efektif dalam mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, dan irritable bowel syndrome (IBS).
3. Menurunkan Risiko Gangguan Metabolik
Sinbiotik dapat membantu mengatur kadar gula darah dan kolesterol, sehingga mengurangi risiko diabetes tipe 2. Kombinasi Lactobacillus sporogenes dan inulin berhasil menurunkan Homeostatic Model Assessment of Insulin Resistance (HOMA-IR) secara signifikan pada 81 pasien diabetes.
Hasil penelitian ini mengindikasikan sinbiotik dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh menjadi lebih optimal dalam menggunakan insulin untuk mengatur kadar gula darah.
Tren Pasar Suplemen Probiotik dan Prebiotik
Pasar global suplemen probiotik dan prebiotik menunjukkan pertumbuhan signifikan. Laporan Grand View Research memproyeksikan bahwa pasar suplemen probiotik dan prebiotik akan mencapai 1,3 miliar dolar AS pada 2027, atau sekitar 20,6 triliun rupiah dengan CAGR of 8.3%. Angka ini membuka peluang besar untuk memasuki industri suplemen sinbiotik.
Kembangkan Suplemen di Indocare B2B!
Perubahan gaya hidup modern yang lebih cepat dan pola makan yang tidak seimbang, telah meningkatkan kesadaran konsumen akan pentingnya menjaga kesehatan pencernaan. Maka, memahami manfaat baik probiotik dan prebiotik yang mampu memelihara sistem pencernaan, dapat menjadi peluang besar untuk memproduksi suplemen yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Namun, ketatnya prosedur dari BPOM terhadap kelayakan izin edar untuk produk suplemen, menjadi faktor yang wajib Smartpreneur perhitungkan. Jika Smartpreneur masih awam terhadap hal tersebut, maka bermitra dengan maklon suplemen Indocare B2B menjadi solusinya.
Indocare B2B akan membantu menciptakan produk unggulan dan berkualitas, yang sesuai standar dari BPOM. Kemudian, perihal registrasi produk di BPOM juga akan dibantu oleh tim Indocare B2B yang berpengalaman di bidang tersebut tanpa membuang banyak waktu dan biaya.
Setelah mengetahui perbedaan probiotik dan prebiotik, kini Smartpreneur selangkah lebih siap dalam mengembangkan bisnis suplemen sendiri.
Ditinjau oleh dr. Oscar Wiradi Putera