White Label: Definisi dan Contohnya di Industri Kesehatan

Definisi White Label dan Contohnya di Industri Kesehatan

Memiliki merek dagang sendiri menjadi hal penting yang wajib dimiliki oleh setiap bisnis, tak terkecuali pada industri kesehatan. Apalagi kini terdapat beberapa kategori merek dagang, seperti white label.

Semakin banyak produk kesehatan yang menggunakan model white label saat ini. Bagi Smartpreneur, memahami definisi dan keunggulan model ini menjadi hal penting agar dapat mendukung pengembangan produk secara optimal.

Definisi White Label

White label merupakan sebuah istilah yang menggambarkan produk yang dijual oleh retailer menggunakan merek dagang sendiri, tetapi proses produksinya dilakukan oleh pihak ketiga atau perusahaan manufaktur.

Artinya, produsen akan menjual barang atau produk yang sudah jadi kepada retailer tanpa memberikan label merek dagang. Dengan begitu, maka retailer tersebut dapat melabeli produknya sendiri sesuai branding perusahaan masing-masing. Baru setelahnya produk tersebut bisa dijual kembali.

Manfaat White Label

White label menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi Smartpreneur yang ingin mengembangkan produk dengan cepat dan efisien, terutama dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat.

1. Hemat Waktu dan Biaya Produksi

Dengan produk white label, Smartpreneur tidak perlu menginvestasikan waktu dan biaya dalam penelitian dan pengembangan produk. Ini memungkinkan peluncuran produk dengan lebih cepat tanpa harus melakukan uji coba produk dari awal.

2. Fokus pada Branding dan Pemasaran

Dengan menggunakan white label, Smartpreneur dapat fokus pada strategi branding, pemasaran, dan penjualan produk. Proses ini akan menciptakan identitas merek yang unik dan kuat meskipun produk yang digunakan berasal dari pihak ketiga. 

3. Minim Risiko Bisnis

Produk white label umumnya telah melalui uji kualitas dari lembaga terkait dan diterima oleh pasar, sehingga risiko kegagalan produk akan lebih rendah. Hal ini tentu dapat mengurangi risiko naiknya biaya produksi dan pengembangan produk, yang sangat penting dalam keberlanjutan bisnis. 

4. Skalabilitas yang Tinggi

Menggunakan white label juga dapat memperluas lini produk tanpa harus memperbesar skala produksi internal. Fleksibilitas ini sangat cocok bagi Smartpreneur yang ingin menambahkan varian baru ke dalam portofolio mereka, termasuk produk suplemen kesehatan untuk berbagai kebutuhan konsumen. 

5. Cepat Mengikuti Tren Pasar

Melakukan analisis pasar terutama di segmen yang sangat dinamis seperti industri kesehatan bisa membutuhkan waktu yang sangat lama. Dengan adanya white label, Smartpreneur dapat dengan mudah meluncurkan produk baru dengan mengadopsi tren melalui perusahaan penyedia white label, tanpa menunggu proses pengembangan yang panjang. 

6. Biaya Operasional yang Lebih Efisien

Menggunakan white label berarti tidak perlu berinvestasi dalam infrastruktur produksi. Smartpreneur dapat menghemat biaya operasional yang biasanya dialokasikan untuk membangun fasilitas produksi, membeli peralatan, atau mengelola tenaga kerja di bidang produksi, sehingga dana tersebut bisa dialihkan ke strategi pemasaran dan distribusi.

7. Harga Pokok yang Lebih Rendah

Produk white label memberi Smartpreneur kebebasan dalam menentukan harga jual sesuai dengan tujuan bisnis dan segmen target konsumen. Dengan harga pokok yang lebih rendah, terdapat fleksibilitas untuk menawarkan produk dalam berbagai rentang harga, mulai dari harga premium, guna menciptakan persepsi kualitas yang tinggi, hingga harga yang lebih terjangkau untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.

8. Menguji Pasar dengan Risiko yang Minim

White label juga bisa mendukung Smartpreneur dalam menguji produk baru di pasar dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan mengembangkan produk dari awal. Ini memberikan kesempatan untuk memahami respons konsumen tanpa komitmen jangka panjang terhadap biaya produksi, yang sangat penting dalam memastikan keberhasilan produk kesehatan di pasar.

Contoh White Label di Industri Kesehatan

Adapun contoh white label di industri kesehatan adalah saat perusahaan farmasi A membeli 1.000 pcs vaksin dari perusahaan manufaktur tanpa merek. 

Nantinya, vaksin ini akan dikemas dan dijual kembali secara eceran dengan menggunakan brand atau label dari perusahaan afirmasi A tersebut. Konsep penjualan seperti inilah yang disebut dengan label putih.

Keunggulan White Label

Kini, produk dengan label putih bisa dengan mudah Anda temukan di bisnis ritel, e-commerce, hingga toko kelontong. Bahkan, sekarang sudah semakin banyak perusahaan farmasi di Indonesia yang bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memproduksi obat-obatan atau alat kesehatan lain.

Namun, sebenarnya apa saja keunggulan white label bagi bisnis di industri kesehatan? Berikut adalah beberapa keunggulannya yang perlu Anda ketahui sebagai Smartpreneur:

Perusahaan Tidak Melakukan Proses Produksi

Keunggulan pertama dari jenis label ini adalah perusahaan Anda tidak perlu melakukan proses produksi sendiri. Sebab, semua proses produksi akan sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan manufaktur terkait. Jadi, Anda bisa langsung membeli barang atau produk jadi tersebut dari supplier.

Contohnya, jika Anda membutuhkan obat antibiotik, maka bisa langsung membelinya di perusahaan manufaktur yang memproduksi barang tersebut.

Operasional Bisnis Lebih Efisien

Keunggulan selanjutnya adalah membuat kegiatan operasional menjadi lebih efisien. Sebagai Smartpreneur, Anda cukup memikirkan kegiatan marketing dan distribusi produk hingga sampai ke tangan konsumen. 

Sedangkan untuk proses produksi, semuanya akan diserahkan pada perusahaan manufaktur terkait. Dengan begitu, proses marketing bisnis Anda bisa lebih maksimal.

Harga Pokok yang Lebih Kecil

Daripada membuat produk sendiri, label putih ini akan membuat pengeluaran perusahaan menjadi lebih minim. Hal ini karena harga pokok dalam operasional bisnis yang lebih kecil.

Hal ini dipengaruhi oleh harga produk dari supplier yang biasanya lebih terjangkau dari harga pasaran. Apalagi jika Anda membeli dalam jumlah besar. Dengan begitu, Anda bisa menentukan harga jual produk yang lebih kompetitif dan profitabel. 

Laba yang Lebih Besar

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, perusahaan yang menggunakan label putih ini memang cenderung akan mendapatkan laba yang lebih besar. Hal ini karena harga jual supplier yang murah serta biaya operasional yang minim.

Jadi, tidak heran jika kini mulai banyak perusahaan yang tertarik untuk menggunakan label putih pada produk yang mereka pasarkan.

Tertarik Menggunakan White Label?

White label merupakan jenis label produk tanpa brand atau polos yang perusahaan manufaktur atau maklon serahkan kepada retailer, agar bisa memasang brand mereka sendiri pada label. 

Jika Anda adalah salah satu Smartpreneur retailer yang sedang mencari perusahaan maklon yang berpengalaman dan terpercaya lebih dari 20 tahun dalam membantu banyak perusahaan untuk memproduksi produk kesehatan seperti suplemen dan vitamin kesehatan, Indocare B2B adalah jawabannya.

Tidak hanya berpengalaman, Indocare B2B pun telah sukses menciptakan dan mengembangkan produk suplemen dan vitamin hingga ke seluruh ASEAN. Karena kualitas produk yang Indocare B2B hasilkan telah tersertifikasi ISO, GMP bertaraf internasional, lolos uji kehalalan MUI, hingga UKAS Quality Management.

Konsultasi dan Diskusikan Konsep Anda
Bersama Indocare B2B

Share the Post:

Sertifikasi dan Penghargaan Jaminan Mutu

Logo ISO
UKAS Quality Management Certification
good corporate governance award 2010 logos
good manufacturing practice certification
logo cara pembuatan kosmetik yang baik
Logo halal