Tren bisnis kecantikan memberikan peluang pertumbuhan yang besar dalam mengembangkan produk baru dan beradaptasi dengan teknologi digital. Dengan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan individual dan pemanfaatan kecerdasan buatan serta analisis data untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, menciptakan era baru dalam inovasi dan pertumbuhan industri kecantikan.
Baca Juga: 6 Tips Memulai Bisnis Skincare Online untuk Pemula, Ampuh!
Table of Contents
ToggleTren Bisnis Kecantikan yang Populer di Indonesia
Industri kecantikan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang begitu pesat, menjadikan salah satu sektor bisnis yang menjanjikan. Tren ini tidak hanya mencakup produk-produk skincare, tetapi juga kosmetik, perawatan rambut, dan layanan kecantikan lainnya. Di tengah perkembangan ini, muncul berbagai tren bisnis kecantikan yang populer dan menjadi sorotan, baik di kalangan konsumen maupun pelaku industri.
1. Men’s Grooming
Jika dahulu produk perawatan pribadi cenderung dipasarkan secara eksklusif kepada wanita, kini pandangan tersebut telah bergeser. Perawatan pribadi kini tidak lagi dilihat dari perspektif gender, melainkan dari sudut pandang kesehatan dan kebersihan. Fenomena ini mencerminkan pemahaman baru bahwa semua orang, termasuk pria, berhak untuk terlihat dan merasa lebih baik.
Terutama dalam segmen perawatan pria atau grooming pria, terjadi inovasi produk yang signifikan, termasuk produk eksfoliasi yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan yang beragam berdasarkan gaya hidup, serta neurokosmetik yang bertujuan untuk merilekskan tubuh dan pikiran melalui stimulasi saraf.
Perkembangan men’s grooming didukung oleh data dari Mintel, yang mencatat peningkatan signifikan sebesar 14,7% dalam segmen perawatan pria, tiga tahun setelah pandemi COVID-19. Tampaknya pandemi telah meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan diri, termasuk di kalangan pria.
Hal ini mendorong merek-merek kosmetik untuk mengembangkan produk yang tidak hanya efektif tetapi juga memberikan sentuhan personalisasi. Produk-produk inovatif seperti eksfoliator dan neurokosmetik merupakan contoh nyata dari tren bisnis kecantikan yang fokus pada kesehatan dan kepuasan konsumen.
2. Clean Beauty
Clean beauty, sebuah konsep yang muncul sebagai respons terhadap permintaan konsumen akan produk kecantikan yang lebih aman dan etis, merupakan tren yang fokus pada formula yang tidak mengandung bahan-bahan berbahaya dan produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Konsep ini bukanlah hal baru; terminologi clean beauty sudah mulai berkembang di Amerika Serikat sejak tahun 1990-an, bersamaan dengan konsep clean eating. Istilah seperti “green“, “sustainable“, “non–toxic“, dan “eco–friendly” sering kali diasosiasikan dengan clean beauty, mencerminkan nilai-nilai inti dari gerakan ini yang tidak hanya fokus pada kesehatan konsumen namun juga pada kesejahteraan lingkungan.
Tren bisnis kecantikan dengan clean beauty secara global menunjukkan peningkatan positif yang signifikan. Diperkirakan bahwa merek kosmetik baru dengan konsep clean beauty akan meningkat hingga 12% dari tahun 2020 hingga 2027, menandakan bahwa satu dari tiga produk kecantikan di Amerika Serikat kini mengusung label “clean“. Ini menunjukkan sebuah pergeseran paradigma dalam industri kecantikan, di mana konsumen semakin memprioritaskan produk yang tidak hanya efektif tetapi juga aman dan berkelanjutan.
Produk perawatan wajah clean beauty sering kali memanfaatkan kandungan seperti antioksidan alami, ekstrak tumbuhan, dan minyak esensial, menggantikan bahan kimia sintetis yang berbahaya.
Baca Juga: 7 Strategi Ampuh untuk Pengembangan Bisnis Skincare Anda
3. Stress-free Cosmetics
Gaya hidup perkotaan yang sibuk dan penuh tekanan sering kali menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan. Kondisi mental ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan emosional seseorang, tetapi juga secara langsung memengaruhi kondisi fisik, termasuk kesehatan kulit.
Stres bisa menyebabkan jerawat dan tanda-tanda penuaan dini karena peningkatan hormon stres kortisol yang bisa mengganggu keseimbangan hormon dan memperburuk kondisi kulit. Faktor-faktor lingkungan perkotaan seperti polusi juga menambah beban pada kulit, membuatnya semakin rentan terhadap masalah kulit.
Oleh karena itu, tren bisnis kecantikan saat ini fokus pada pengembangan dan pemasaran produk perawatan kulit anti-stres. Sebuah studi yang melibatkan 20 wanita dengan masalah jerawat di usia 18-45 tahun menemukan bahwa penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan, elektrolit, dan prebiotik secara rutin dua kali sehari dapat menurunkan kadar kortisol hingga 83%.
Temuan ini menegaskan bahwa pemilihan produk kecantikan yang tepat dapat menjadi salah satu langkah efektif dalam mengatasi masalah kulit akibat stres. Hal ini membuka peluang bagi para inovator untuk lebih kreatif dalam menciptakan produk-produk yang dapat menjaga kesehatan kulit secara lebih mendalam melalui produk anti-stres.
4. Ekstrak Tumbuhan
Sejak zaman dahulu, tanaman telah menjadi bagian yang penting dalam perawatan kecantikan, mulai dari peradaban Mesir kuno yang menggunakan minyak zaitun untuk menjaga kelembapan kulit, hingga Yunani kuno yang memanfaatkan chamomile dan lavender untuk perawatan wajah serta relaksasi.
Riset dan teknologi membantu transformasi konsep “tradisional” menjadi ilmiah. Misalnya, kelompok tanaman genus Salvia yang terbukti secara klinis memiliki efek mencerahkan, memutihkan, hingga anti-penuaan. Kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasi dari tanaman-tanaman ini menjadikannya bahan yang sangat diminati dalam formulasi produk kecantikan modern.
Faktor-faktor pendorong peningkatan tren ini termasuk keinginan konsumen dalam menggunakan bahan-bahan yang lebih natural, keprihatinan terhadap bahan kimia sintetis dalam kosmetik, serta dukungan terhadap praktik bisnis ramah lingkungan.
Namun demikian, penting untuk diingat bahwa ketahanan dari tren bisnis kecantikan ini juga bergantung pada manajemen sumber daya tanaman yang cermat untuk memastikan bahwa tanaman yang digunakan tidak berasal dari spesies endemik dan terancam punah.
Personalisasi dengan AI
Sebagai tren bisnis kecantikan terakhir yang bisa menjadi panduan Smartpreneur, teknologi AI (Artificial Intelligence) dapat mendorong perusahaan kosmetik untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan secara real-time, dan menghasilkan informasi mendalam tentang preferensi individu, sensitivitas kulit, dan kebutuhan spesifik lainnya.
Untuk melakukan personalisasi dengan bantuan AI, perusahaan kosmetik pertama-tama dapat mengembangkan algoritma yang dapat memproses informasi dari kuesioner pelanggan, ulasan produk, interaksi online, dan data terstruktur lainnya untuk mengidentifikasi pola dan preferensi.
Penggunaan chatbots yang didukung AI, aplikasi analisis kulit, dan konsultasi virtual juga bisa dimanfaatkan. Dengan bantuan AI, perusahaan kosmetik dapat memberikan saran produk yang sangat personal berdasarkan hasil analisis berdasarkan tipe kulit, kondisi kulit, dan tujuan konsumen.
Dengan kemampuan untuk menyesuaikan rekomendasi produk dan rutinitas kecantikan, AI tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga mendorong loyalitas dan retensi pelanggan jangka panjang.
Indocare B2B merupakan maklon kosmetik di Indonesia, yang membantu Smartpreneur dalam mengembangkan produk kosmetik terbaru sesuai dengan tren bisnis kecantikan saat ini. Dengan riset yang mendalam tentang pasar, Indocare B2B menyediakan layanan lengkap mulai dari konsep hingga produksi, dan memastikan bahwa setiap produk tidak hanya memenuhi standar kualitas tinggi tetapi juga mencerminkan inovasi terbaru dalam formulasi dan manfaat produk.
Kolaborasi dengan Indocare B2B memberikan kesempatan bagi Smartpreneur untuk menyesuaikan merek dengan preferensi konsumen dan kebutuhan pasar, dan menggunakan keahlian serta infrastruktur produksi yang modern untuk menciptakan solusi kecantikan yang inovatif, efektif, dan personal.
Baca Juga: 7 Strategi Ampuh untuk Pengembangan Bisnis Skincare Anda