Dalam dunia skincare, retinoid telah lama dikenal sebagai bahan aktif yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti penuaan, hiperpigmentasi, dan jerawat. Dua turunan retinoid yang paling populer adalah retinal dan retinol. Namun pertanyaan yang sering muncul adalah, antara retinal vs retinol, mana yang lebih baik untuk target konsumen produk?
Baca Juga: 4 Hal Penting tentang Encapsulated Retinol untuk Perawatan Wajah
Table of Contents
ToggleTren Skincare Anti-aging
Dalam beberapa tahun terakhir, industri skincare Indonesia mengalami perkembangan pesat, terutama dalam lini produk anti-aging. Beberapa bahan aktif yang populer termasuk hyaluronic acid, niacinamide, hingga peptida. Namun, yang menjadi primadona adalah retinol. Kini, retinol memiliki pesaing baru yaitu retinal, yang juga dikenal ampuh dalam memerangi tanda-tanda penuaan.
Tanda-tanda penuaan yang dialami konsumen dipicu oleh berbagai faktor. Paparan sinar matahari yang intens sepanjang tahun, polusi udara, buruknya pola makan dan kurang tidur, dapat memicu garis halus, hiperpigmentasi, dan membuat kulit lebih kusam. Untuk mengatasi masalah-masalah ini, retinoid menjadi pilihan utama banyak orang karena terbukti klinis dapat meningkatkan regenerasi sel kulit dan merangsang produksi kolagen.
Apa Itu Retinal dan Retinol?
Retinal dan retinol adalah turunan vitamin A. Vitamin A tersedia dalam tubuh secara alami dan diperoleh melalui dua sumber utama, yaitu preformed vitamin A (termasuk retinol dan retinal dalam bentuk retinyl esters), dan provitamin A carotenoids (termasuk beta-karoten, alfa-karoten, dan beta-kriptosantin).
Retinol adalah kandungan skincare yang jika dioleskan ke kulit, akan berubah menjadi retinal, kemudian menjadi asam retinoat; bentuk aktif yang bekerja langsung pada reseptor kulit untuk mempercepat regenerasi sel dan meningkatkan produksi kolagen.
Sedangkan retinal (retinaldehyde) hanya membutuhkan sekali konversi, yaitu langsung menjadi asam retinoat, sehingga bekerja lebih cepat dan memiliki risiko iritasi yang lebih rendah dibandingkan retinol.
Retinal vs retinol sering disebut sebagai generasi pertama retinoid, bersamaan dengan tretinoin (asam retinoat), isotretinoin, dan alitretinoin. Generasi pertama ini dinilai lebih alami dan memiliki struktur serta fungsi yang paling mirip dengan vitamin A dibandingkan dengan generasi kedua dan ketiga, sehingga lebih efektif jika digunakan dalam produk perawatan kulit.
Baca Juga: Copper Peptide, Sang Primadona Baru dalam Perawatan Kulit
Manfaat Retinal vs Retinol
Retinal dan retinol adalah keluarga retinoid, yang bisa dengan bebas dibeli di pasaran tanpa resep dokter, dan memiliki manfaat yang sama untuk kulit. Retinoid memiliki banyak manfaat untuk kulit, seperti:
1. Mengurangi Tanda-tanda Penuaan
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa retinoid dapat meningkatkan produksi kolagen dan elastin di kulit, sehingga membantu mengurangi garis halus dan kerutan. Dengan penggunaan rutin dan tepat, kulit akan menjadi lebih kencang dan muda.
2. Mempercepat Regenerasi Sel
Retinoid mempercepat pergantian sel kulit dengan merangsang regenerasi sel baru yang sehat. Proses ini menggantikan sel kulit mati dan kusam, sehingga kulit menjadi lebih cerah, halus, dan segar dalam waktu yang lebih singkat.
3. Mengurangi Hiperpigmentasi
Retinoid dapat memudarkan bekas jerawat, bintik-bintik gelap, dan flek akibat paparan sinar matahari. Retinoid menjadi kandungan yang wajib dimiliki oleh konsumen skincare di Indonesia yang merasakan panasnya sinar matahari hampir setiap hari, karena hiperpigmentasi paling sering disebabkan oleh sinar UV.
4. Mencegah Jerawat
Retinoid pertama kali digunakan dalam dermatologi pada tahun 1943 oleh Straumfjord untuk mengatasi jerawat vulgaris. Manfaatnya ini tidak lepas dari kemampuannya yang dapat membuka pori-pori yang tersumbat sehingga mencegah timbulnya jerawat baru dan mengurangi peradangan.
5. Memperbaiki Kerusakan Kulit Akibat Sinar UV
Retinoid juga berperan dalam memperbaiki sel-sel kulit yang rusak akibat paparan sinar UV. Dengan merangsang regenerasi sel baru, retinoid memperkuat pertahanan kulit terhadap kerusakan lingkungan dan memperbaiki tanda-tanda photoaging seperti kerutan halus dan bintik hitam.
6. Meratakan Tekstur Kulit
Penggunaan jenis retinoid, termasuk retinal vs retinol secara konsisten dapat memperbaiki tekstur kulit yang tidak rata, membuatnya lebih halus, serta membuat tampilan pori-pori menjadi lebih mengecil.
Baik retinal dan retinol, yang merupakan kelompok retinoid ideal digunakan oleh orang dewasa yang ingin mencegah atau memperbaiki tanda-tanda penuaan, hiperpigmentasi, tekstur kulit tidak rata, dan jerawat, terutama di lingkungan dengan paparan sinar matahari tinggi seperti Indonesia.
Perbandingan Retinal vs Retinol
Meskipun memiliki fungsi yang sama, retinal vs retinol memiliki karakter dan mekanisme yang berbeda, yang sangat memengaruhi kepuasan pengguna. Berikut perbandingan antara retinol dan retinal.
Efektivitas
Retinal lebih cepat bekerja dibandingkan retinol, karena hanya membutuhkan satu tahap konversi enzimatik untuk berubah menjadi asam retinoat. Sedangkan retinol membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja di kulit sehingga kurang cocok dipakai dalam perawatan kulit yang kompleks.
Retinal lebih kuat dibandingkan retinol. Ini karena retinal hanya membutuhkan satu tahap konversi enzimatik untuk berubah menjadi asam retinoat, sedangkan retinol harus melalui dua tahap konversi, sehingga efeknya lebih lambat dan kurang kuat dibanding retinal. Karena retinal lebih tinggi, hasilnya lebih cepat dan efektif, meskipun tetap lebih lembut dibanding retinol.
Kelembutan di Kulit
Retinal lebih lembut dibandingkan retinol. Meskipun keduanya adalah turunan vitamin A, retinal bekerja lebih cepat tanpa menimbulkan iritasi yang sama seperti retinol. Karena retinal lebih efisien dan efektif, ia dianggap lebih ramah untuk kulit, terutama bagi pemula atau mereka dengan kulit sensitif. Retinol, di sisi lain, melalui dua tahap konversi sebelum menjadi aktif, yang sering kali dapat menyebabkan lebih banyak iritasi pada kulit.
Potensi Iritasi
Antara retinal vs retinol, retinol memiliki potensi iritasi yang lebih tinggi. Ini karena retinol diproses lebih lambat dan sering memicu efek samping seperti kemerahan, pengelupasan, dan iritasi, terutama pada kulit sensitif. Bukan berarti retinol tidak bisa digunakan oleh kulit sensitif, namun penggunaannya harus cermat.
Di sisi lain, retinal bekerja lebih cepat dan memiliki risiko iritasi yang lebih rendah, sehingga lebih cocok untuk pemula yang belum pernah menggunakan retinoid dalam rutinitas perawatan kulit mereka.
Tekstur dan Stabilitas
Retinol memiliki tekstur yang lebih ringan dan mudah menyerap sehingga sering ditemui dalam produk skincare. Namun, retinol cenderung kurang stabil dan mudah terdegradasi ketika terkena cahaya dan udara, mengurangi efektivitasnya dari waktu ke waktu.
Sedangkan retinal memiliki tekstur yang sedikit lebih kental, namun lebih stabil dibanding retinol sehingga retinal tetap aktif lebih dalam dalam produk, dan menghasilkan manfaat yang konsisten bagi kulit. Meski teksturnya lebih berat, retinal justru mudah diserap kulit.
Namun sebenarnya, ketidakstabilan retinal vs retinol sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada masa penyimpanan, terutama terhadap paparan cahaya dan panas. Berdasarkan penelitian, degradasi retinoid bisa mencapai 0-80% setelah 6 bulan penyimpanan pada suhu 25°C, dan mencapai 40-100% pada suhu 40°C.
Mengapa Harus Mengembangkan Retinal?
Industri kecantikan adalah industri yang sangat dinamis dan cepat berubah. Banyak sekali kandungan alternatif dalam setiap kandungan skincare yang diharapkan lebih efisien dan efektif untuk kulit pengguna, seperti retinal.
Meski retinal vs retinol memiliki fungsi yang sama, yaitu mengurangi tanda-tanda penuaan dan jerawat, karakteristik dan cara kerja mereka sama sekali berbeda. Retinal memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan retinol, yaitu:
Lebih Lembut
Salah satu alasan kenapa harus memilih retinal adalah bahwa dia lebih lembut dan lebih minim risiko iritasi dibanding retinol. Oleh karena alasan ini, retinal lebih ideal bagi konsumen lebih muda dan belum pernah menggunakan kandungan retinoid lainnya.
Lebih Stabil
Retinal juga lebih tahan terhadap degradasi akibat paparan cahaya dan udara. Dengan struktur yang lebih stabil dibandingkan retinol, retinal lebih efektif mempertahankan potensi aktifnya dalam produk skincare sehingga memberikan manfaat yang lebih konsisten selama masa penggunaan.
Hasil Lebih Cepat
Kemampuannya yang bekerja lebih cepat juga membuat hasil penggunaan retinal menjadi lebih singkat dan bisa langsung dirasakan pada kulit, terutama masalah tekstur, garis halus, dan hiperpigmentasi.
Cocok untuk Semua Jenis Kulit
Alasan terakhir kenapa harus memilih retinal dibanding retinol adalah fleksibilitasnya. Bahan yang satu ini cocok untuk semua jenis kulit, mulai dari sensitif, berminyak, hingga kering.
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, retinal menjadi bahan yang layak dikembangkan dalam produk skincare anti-aging yang lebih efektif, aman, dan nyaman bagi konsumen.
Baca Juga: 5 Manfaat Garam Himalaya bagi Kesehatan dan Kulit Wajah
Kembangkan Produk Retinal di Indocare B2B
Retinal dan retinol adalah bahan yang sangat sensitif pada cahaya, udara, dan suhu sehingga lebih cepat terdegradasi. Demi memperlambat proses degradasi ini, sangat penting untuk menyimpan produk berbasis retinal di tempat yang sejuk.
Selain penyimpanan, proses formulasi, uji stabilitas, pemilihan bahan penstabil, dan penjaminan kualitas (QA) juga sangat memengaruhi efikasi produk skincare yang mengandung retinal. Tanpa proses yang tepat, retinal bisa kehilangan potensi manfaatnya.
Pemilihan kemasan juga sangat krusial. Kemasan yang tidak kedap udara atau transparan akan mempercepat proses degradasi, sehingga mengurangi keampuhan bahan aktif dalam produk.
Dengan tantangan seperti ini, Smartpreneur yang ingin mengembangkan produk skincare berbasis retinal harus ekstra hati-hati dalam memilih mitra produksi. Indocare B2B memiliki solusi pengembangan mutakhir, mulai dari formulasi, pengujian stabilitas dan pemilihan kemasan yang terbaik.
Indocare B2B dapat membantu Smartpreneur menciptakan produk yang sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar. Dengan teknologi modern, kami juga dapat mengembangkan produk encapsulated retinal, yang dapat masuk secara bertahap ke dalam kulit, meminimalkan iritasi dan meningkatkan efektivitas. Baik retinal vs retinol, Indocare B2B mampu menghadirkan produk inovatif untuk bisnis kecantikan Smartpreneur.
Ditinjau oleh dr. Grishya Nanda Suryaratna